Search
Search
Search

September 3, 2024

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM Kembali Gelar Latihan Rutin

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan latihan pada Selasa, 3 September 2024 untuk persiapan acara pentas dalam rangka memeriahkan acara Malem Kangen FMIPA UGM pada 14 September mendatang di area kampus FMIPA UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Hal yang berbeda pada pentas tersebut adalah turut mengiringi pementasan lakon drama jawa atau disebut dengan kethoprak.

“Hari ini latihan lagu Tebu Sauyun, Asmaradana, dan Srepeg Mataram,” papar Viga selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama.

Latihan karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto dan Viga Hardjanto

Read More

Cerita Ichak, Raih Predikat Cumlaude di FMIPA UGM: Perjuangan Penelitian Hingga Jelajahi Pulau Sumatera

Dengan penelitian berjudul Perbandingan Kecepatan Sonic dan Kecepatan Interval dalam Prediksi 3D Tekanan Pori Menggunakan Metode Eaton pada Lapangan “AZK”, Sub-Cekungan Palembang Selatan, Cekungan Sumatera Selatan, Ichak akhirnya bisa menamatkan studi dengan masa studi 3 tahun 9 bulan di FMIPA UGM. Mahasiswa asal Pati, Jawa Tengah tersebut rela terbang ke Sumatera demi mendapatkan data penelitian yang maksimal.

“Tantangan selama kuliah di Geofisika terasa saat awal-awal masuk, prodi yang cukup asing bagi saya tapi ternyata diterima disini. Tapi, setelah dijalani dari semester ke semester selanjutnya hingga akhir masa studi, sekarang malah mikir “kayanya kalo ga di Geofisika aku gabisa dapet pengalaman gini”, everyone has their own choice!” papar Ichak.

Sembari menyelesaikan studi di jurusan Geofisika FMIPA UGM, Ichak turut menjadi salah satu anggota Media di FMIPA UGM. Dengan posisi sebagai konten kreator, Ichak berupaya membagi waktu antara mengurus berkas-berkas kelulusan serta hasil penelitiannya dengan kesibukannya membuat konten di FMIPA UGM. Sebelumnya, dirinya tidak pernah membayangkan akan mengambil program studi yang telah mengantarkannya ke jenjang sarjana serta meraih IPK 3,73.

Dirinya juga berharap agar setelah lulus dapat berkarir selinear dengan jurusan serta dapat bermanfaat bagi orang lain sesuai bidang.

Wisuda jenjang sarjana FMIPA UGM menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui serangkaian pembelajaran dan peningkatan kompetensi mahasiswa yang diberikan selama menempuh studi di FMIPA UGM. Selain itu, terdapat arahan kepada calon wisudawan untuk menuju dunia selanjutnya yaitu dunia kerja dan karir di masa mendatang.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Irchash Azkia dan Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Cerita Shofi, Alumni FMIPA UGM Ajak Pemuda Sadar Lingkungan dan Sampah

Dengan latar belakang sebagai Geofisikawan, Shofi sangat dekat dengan fenomena bencana alam serta lingkungan. Dalam hal ini, dirinya turut memberikan wawasan mengenai lingkungan, hutan dan bencana alam serta laut dan konservasi penyu. Beberapa kali dirinya terlibat di berbagai kegiatan lingkungan seperti pilah-pilih sampah, kegiatan pemuda sadar sampah, dan lainnya. Dari mulai hal-hal kecil seperti selalu membawa kemasan untuk membeli makanan atau minuman, Shofi mengajak teman-temannya untuk turut menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam mengurangi sampah dan menjaga lingkungan.

“Perjalanan yang cukup naik turun, tapi seru! Fasilitas yang masih lebih banyak mendukung kita untuk “mencemari” lingkungan, mendorongku (dan mungkit pegiat lain) untuk menekan ego dan berpikir ulang dalam konsumsi maupun produksi sampah kita terutama. Karena kita tinggal di lingkungan, inilah yang dilakukan untuk membuat lingkungan lebih nyaman lagi,” papar Shofi.

Isu sampah, energi,dan kelestarian lingkungan menjadi topik yang dekat dengan kehidupan manusia tak terkecuali bagi para pemuda serta pelajar di kawasan Yogyakarta. Puluhan pelajar di Yogyakarta mendapatkan kesempatan dalam memperoleh edukasi mengenai lingkungan melalui acara Ecofest yang merupakan Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Rangka Kampanye Sekolah Sehat. Acara yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Teknik Industri Yogyakarta ini turut mengundang Shofi Rahmadini Kusumastuti sebagai narasumber. Shofi diketahui merupakan alumni Geofisika FMIPA UGM yang bergelut di bidang lingkungan.

“Harapan dari kegiatan yang dilakukan selama ini adalah mengajak kaum muda untuk lebih kritis soal permasalahan lingkungan. Mungkin sebagian besar sekarang tidak merasakan dampaknya. Tapi jika kita sekarang abai terhadap lingkungan, lambat laun akan jadi bom waktu yang berbahaya untuk semua,” papar Shofi.

Peran Shofi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam mengelola sampah. Kemudian, turut menjadi implementasi dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui perlindungan ekosistem dan air bersih, konsumersime, pengelolaan limbah, aksi iklim, edukasi mikroplastik, dan perlindungan lingkungan.

Read More

Mengenal Badai Alam, Tim Pemandu Sorak FMIPA UGM: Pernah Sabet Best Supporter di Level UGM

Ada sesuatu hal yang unik di setiap momen wisuda dan pekan olahraga antar fakultas yaitu kehadiran riuh sorai pemandu sorak fakultas yang terdiri atas mahasiswa. Dalam lingkungan FMIPA UGM, terdapat sebutan nama bagi para pemandu sorak tersebut yaitu Badai Alam. Dengan teriakan semangat dan selamat, nyanyian, dan instrumen drum yang ditabuh menjadi bentuk dukungan dan penyemangat yang diberikan seperti pada saat momen wisuda dan pertandingan mahasiswa di bidang olahraga antar fakultas. Saat ini, Badai Alam dipimpin oleh sosok Jenderal yaitu Deo yang merupakan mahasiswa Kimia Angkatan 2020.

“Badai Alam merupakan wadah atau tempat bagi para semua mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas MIPA untuk menyalurkan kecintaannya dalam mendukung kontingen MIPA dalam event apapun itu. Meskipun di MIPA terdapat delapan prodi, tapi di Badai Alam lah delapan prodi itu berkumpul lebih dari teman lebih dari saudara. Kita Satu tekad, Satu tujuan, dan Satu Suara untuk membanggakan nama MIPA, MIPA BISA,” papar Deo.

Deo turut menuturkan kesan dan pesan serta harapannya sebagai sosok yang diberi Amanah dalam memandu dan memimpin Badai Alam.

“Selama aku mengikuti Badai Alam dari awal masuk kuliah sampai sekarang dianugerahi untuk memimpin Badai Alam pastinya bangga sekali karena bisa menjadi bagian dan ikut andil di Badai Alam MIPA yang keren ini. Untuk pesan aku selama memimpin badaialam pastinya aku mengajak semua warga MIPA untuk ikut memeriahkan agenda-agenda dari Badai Alam kedepannya karena pastinya akan seru dan menarik,” papar Deo.

Harapan kedepannya, Deo berkeinginan agar Badai Alam menjadi komunitas yang diakui dan menjadi kebanggan semua warga yang ada di MIPA. Deo dan teman-teman Badai Alam lainnya sekali lagi tiada henti untuk mengajak dan ingin semua mahasiswa Fakultas MIPA ikut memeriahkan berbagai agenda Badai Alam kedepannya.

“Ingat kita pernah menjadi Best Supporter Porsenigama (Pekan Olahraga Mahasiswa) di level UGM. Jangan lupa agenda terdekat yaitu Agenda terbesar kita yaitu Porsenigama. Ayo kita sama-sama buat kejutan di Porsenigama 2024. Agenda kita yang lain yaitu Perayaan Wisuda, Bakti Sosial bersama Lembaga lain, dan Mengadakan Forum terbuka bagi semua mahasiswa MIPA untuk kegiatan yang mempererat solidaritas seperti contohnya nonton bareng pertandingan sepakbola dan masih banyak agenda forum kedepannya,” papar Deo.

Hadirnya Badai Alam sebagai Tim Pemandu Sorak dan Pendukung dari FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam mendukung potensi dan minat siswa seperti olahraga dan kegiatan sosial.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM Kembali Gelar Latihan Rutin

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan latihan pada Selasa, 3 September 2024 untuk persiapan acara pentas dalam rangka memeriahkan acara Malem Kangen FMIPA UGM pada 14 September mendatang di area kampus FMIPA UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Hal yang berbeda pada pentas tersebut adalah turut mengiringi pementasan lakon drama jawa atau disebut dengan kethoprak.

“Hari ini latihan lagu Tebu Sauyun, Asmaradana, dan Srepeg Mataram,” papar Viga selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama.

Latihan karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto dan Viga Hardjanto

Read More

Cerita Ichak, Raih Predikat Cumlaude di FMIPA UGM: Perjuangan Penelitian Hingga Jelajahi Pulau Sumatera

Dengan penelitian berjudul Perbandingan Kecepatan Sonic dan Kecepatan Interval dalam Prediksi 3D Tekanan Pori Menggunakan Metode Eaton pada Lapangan “AZK”, Sub-Cekungan Palembang Selatan, Cekungan Sumatera Selatan, Ichak akhirnya bisa menamatkan studi dengan masa studi 3 tahun 9 bulan di FMIPA UGM. Mahasiswa asal Pati, Jawa Tengah tersebut rela terbang ke Sumatera demi mendapatkan data penelitian yang maksimal.

“Tantangan selama kuliah di Geofisika terasa saat awal-awal masuk, prodi yang cukup asing bagi saya tapi ternyata diterima disini. Tapi, setelah dijalani dari semester ke semester selanjutnya hingga akhir masa studi, sekarang malah mikir “kayanya kalo ga di Geofisika aku gabisa dapet pengalaman gini”, everyone has their own choice!” papar Ichak.

Sembari menyelesaikan studi di jurusan Geofisika FMIPA UGM, Ichak turut menjadi salah satu anggota Media di FMIPA UGM. Dengan posisi sebagai konten kreator, Ichak berupaya membagi waktu antara mengurus berkas-berkas kelulusan serta hasil penelitiannya dengan kesibukannya membuat konten di FMIPA UGM. Sebelumnya, dirinya tidak pernah membayangkan akan mengambil program studi yang telah mengantarkannya ke jenjang sarjana serta meraih IPK 3,73.

Dirinya juga berharap agar setelah lulus dapat berkarir selinear dengan jurusan serta dapat bermanfaat bagi orang lain sesuai bidang.

Wisuda jenjang sarjana FMIPA UGM menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui serangkaian pembelajaran dan peningkatan kompetensi mahasiswa yang diberikan selama menempuh studi di FMIPA UGM. Selain itu, terdapat arahan kepada calon wisudawan untuk menuju dunia selanjutnya yaitu dunia kerja dan karir di masa mendatang.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Irchash Azkia dan Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Cerita Shofi, Alumni FMIPA UGM Ajak Pemuda Sadar Lingkungan dan Sampah

Dengan latar belakang sebagai Geofisikawan, Shofi sangat dekat dengan fenomena bencana alam serta lingkungan. Dalam hal ini, dirinya turut memberikan wawasan mengenai lingkungan, hutan dan bencana alam serta laut dan konservasi penyu. Beberapa kali dirinya terlibat di berbagai kegiatan lingkungan seperti pilah-pilih sampah, kegiatan pemuda sadar sampah, dan lainnya. Dari mulai hal-hal kecil seperti selalu membawa kemasan untuk membeli makanan atau minuman, Shofi mengajak teman-temannya untuk turut menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam mengurangi sampah dan menjaga lingkungan.

“Perjalanan yang cukup naik turun, tapi seru! Fasilitas yang masih lebih banyak mendukung kita untuk “mencemari” lingkungan, mendorongku (dan mungkit pegiat lain) untuk menekan ego dan berpikir ulang dalam konsumsi maupun produksi sampah kita terutama. Karena kita tinggal di lingkungan, inilah yang dilakukan untuk membuat lingkungan lebih nyaman lagi,” papar Shofi.

Isu sampah, energi,dan kelestarian lingkungan menjadi topik yang dekat dengan kehidupan manusia tak terkecuali bagi para pemuda serta pelajar di kawasan Yogyakarta. Puluhan pelajar di Yogyakarta mendapatkan kesempatan dalam memperoleh edukasi mengenai lingkungan melalui acara Ecofest yang merupakan Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Rangka Kampanye Sekolah Sehat. Acara yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Teknik Industri Yogyakarta ini turut mengundang Shofi Rahmadini Kusumastuti sebagai narasumber. Shofi diketahui merupakan alumni Geofisika FMIPA UGM yang bergelut di bidang lingkungan.

“Harapan dari kegiatan yang dilakukan selama ini adalah mengajak kaum muda untuk lebih kritis soal permasalahan lingkungan. Mungkin sebagian besar sekarang tidak merasakan dampaknya. Tapi jika kita sekarang abai terhadap lingkungan, lambat laun akan jadi bom waktu yang berbahaya untuk semua,” papar Shofi.

Peran Shofi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam mengelola sampah. Kemudian, turut menjadi implementasi dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui perlindungan ekosistem dan air bersih, konsumersime, pengelolaan limbah, aksi iklim, edukasi mikroplastik, dan perlindungan lingkungan.

Read More

Mengenal Badai Alam, Tim Pemandu Sorak FMIPA UGM: Pernah Sabet Best Supporter di Level UGM

Ada sesuatu hal yang unik di setiap momen wisuda dan pekan olahraga antar fakultas yaitu kehadiran riuh sorai pemandu sorak fakultas yang terdiri atas mahasiswa. Dalam lingkungan FMIPA UGM, terdapat sebutan nama bagi para pemandu sorak tersebut yaitu Badai Alam. Dengan teriakan semangat dan selamat, nyanyian, dan instrumen drum yang ditabuh menjadi bentuk dukungan dan penyemangat yang diberikan seperti pada saat momen wisuda dan pertandingan mahasiswa di bidang olahraga antar fakultas. Saat ini, Badai Alam dipimpin oleh sosok Jenderal yaitu Deo yang merupakan mahasiswa Kimia Angkatan 2020.

“Badai Alam merupakan wadah atau tempat bagi para semua mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas MIPA untuk menyalurkan kecintaannya dalam mendukung kontingen MIPA dalam event apapun itu. Meskipun di MIPA terdapat delapan prodi, tapi di Badai Alam lah delapan prodi itu berkumpul lebih dari teman lebih dari saudara. Kita Satu tekad, Satu tujuan, dan Satu Suara untuk membanggakan nama MIPA, MIPA BISA,” papar Deo.

Deo turut menuturkan kesan dan pesan serta harapannya sebagai sosok yang diberi Amanah dalam memandu dan memimpin Badai Alam.

“Selama aku mengikuti Badai Alam dari awal masuk kuliah sampai sekarang dianugerahi untuk memimpin Badai Alam pastinya bangga sekali karena bisa menjadi bagian dan ikut andil di Badai Alam MIPA yang keren ini. Untuk pesan aku selama memimpin badaialam pastinya aku mengajak semua warga MIPA untuk ikut memeriahkan agenda-agenda dari Badai Alam kedepannya karena pastinya akan seru dan menarik,” papar Deo.

Harapan kedepannya, Deo berkeinginan agar Badai Alam menjadi komunitas yang diakui dan menjadi kebanggan semua warga yang ada di MIPA. Deo dan teman-teman Badai Alam lainnya sekali lagi tiada henti untuk mengajak dan ingin semua mahasiswa Fakultas MIPA ikut memeriahkan berbagai agenda Badai Alam kedepannya.

“Ingat kita pernah menjadi Best Supporter Porsenigama (Pekan Olahraga Mahasiswa) di level UGM. Jangan lupa agenda terdekat yaitu Agenda terbesar kita yaitu Porsenigama. Ayo kita sama-sama buat kejutan di Porsenigama 2024. Agenda kita yang lain yaitu Perayaan Wisuda, Bakti Sosial bersama Lembaga lain, dan Mengadakan Forum terbuka bagi semua mahasiswa MIPA untuk kegiatan yang mempererat solidaritas seperti contohnya nonton bareng pertandingan sepakbola dan masih banyak agenda forum kedepannya,” papar Deo.

Hadirnya Badai Alam sebagai Tim Pemandu Sorak dan Pendukung dari FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam mendukung potensi dan minat siswa seperti olahraga dan kegiatan sosial.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Read More
Translate