Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search
Search

Agustus 30, 2024

Cerita Guntur, Mahasiswa FMIPA UGM Ajak Siswa Berhitung dengan Metode Jarimatika dan Eksperimen Sains

Guntur, mahasiswa Matematika FMIPA UGM melaksanakan KKN di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Jawa Tengah bersama timnya. Beberapa program kerja yang dilakukan adalah pembuatan pakan ternak, pembuatan taman tanaman obat keluarga, karnaval desa, kegiatan edukasi seperti jarimatika dan eksperimen sains.

Dalam hal ini, berbekal ilmu sains serta bidang Matematika, guntu mengajak pelajar di desa tempat pengabdiannya untuk melakukan metode berhitung dengan jarimatika serta melakukan percobaan sains. Jarimatika merupakan suatu metode berhitung untuk membantu proses berhitung yang melibatkan jari-jari tangan. Metode ini digunakan dalam rangka membantu anak-anak kelas 4-6 yang masih kesulitan dalam perkalian 1-10 dan penjumlahan 2 digit. Metode ini memberikan pengalaman belajar baru kepada anak anak dalam mengenal matematika.

“Antusiasme yang ditujukan selama proker ini berlangsung, membuat semangat Saya sebagai pengajar tetap terjaga. Walaupun pada awalnya satu dua orang agak sulit mengikuti, pada akhirnya semua dapat menguasai metode sederhana yang diajarkan ini. Diharapkan Jarimatika ini dapat menjadi solusi bagi siswa agar terbantu dalam perkalian 1 digit dan juga penjumlahan 2 digit yang telah diajarkan,” papar Guntur.

Selanjutnya, Guntur juga mengajak siswa untuk melakukan eksperimen sains berupa eksperimen tangan api. Eksperimen tangan api adalah pengenalan reaksi kimia kepada siswa sekolah dasar. Metode ini digunakan dalam rangka membuat siswa senang dalam belajar dan memahami sains.

“Kekngintahuan untuk terus belajar membuat eksperimen ini jadi seru banget. Siswa antusias untuk mencoba sendiri eksperimen tersebut secara langsung. Walaupun main api, tenang aja, ini ga berbahaya kok. Sudah dilakukan uji coba dulu sebelum pelaksanaannya. Sains emang seseru itu ya, terimakasih adik adikku, semangat selalu!” papar Guntur.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Guntur beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Guntur Pangestu

Read More

Pakar Kimia FMIPA UGM Ungkap Keajaiban Pasta Gigi untuk Penangkal Gas Air Mata

Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., selaku peneliti, dosen, sekaligus pakar Kimia FMIPA UGM turut memberikan informasi mengenai penggunaan pasta gigi yang kerap dipakai saat mahasiswa atau masyarakat melakukan aksi di jalan. Hal ini dilakukan karena pasta gigi telah dipercaya oleh khalayak umum sebagai media proteksi dari paparan gas air mata. Namun, derasnya arus informasi pemberitaan akhir-akhir ini cukup membuat masyarakat bingung karena adanya narasi betapa berbahayanya penggunaan pasta gigi untuk diaplikasikan di wajah.

Menurut Dra. Ani, semua pasta gigi dapat digunakan untuk menangkal efek gas air mata karena terdapat emulsi yang terkandung dalam pasta gigi dan gas air mata yang jika bertemu akan saling merusak satu sama lain. Emulsi pada pasta gigi adalah berupa gel dan emulsi pada gas air mata adalah berupa air.

“Semua pasta gigi khususnya pasta gigi yang baru bisa digunakan karena larutannya masih homogen. Kalau sudah lama dan tercampur air, larutannya cenderung pecah dan berair sehingga emulsinya sudah rusak dan kurang efektif,” papar Dra. Ani.

“Kalau pakai pasta gigi kan mahal, bisa pakai larutan air garam yang disemprotkan di sekitar yang terkena paparan gas air mata sebagai alternatifnya.” Papar Dra. Ani.

Dra. Ani juga menjelaskan bahwa pasta gigi cenderung tidak berbahaya kecuali bagi beberapa orang yang memiliki kecenderungan alergi dan kulit sensitif.

FMIPA UGM juga turut menyajikan infografis mengenai korelasi penggunaan pasta gigi dan kandungan gas air mata yang dapat diakses melalui air mata melalui tautan di bawah ini: https://www.instagram.com/p/C_LRq1iSruC/?img_index=3

Edukasi yang diberikan melalui konten infografis menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap informasi mengenai penggunaan pasta gigi dan bahaya akan gas air mata. Kemudian, informasi ini turut mendapatkan apresiasi dari masyarakat di media sosial karena sesuai dengan konteks permasalahan sosial yang sedang terjadi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gamabr: Dhanada Santika
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

FMIPA UGM Sambut Kunjungan SMA Kesatuan Bangsa: Perkuat Kerja Sama di Bidang Pendidikan

SMA Kesatuan Bangsa mengadakan kunjungan ke FMIPA UGM yang dihadiri oleh segenap pimpinan sekolah yaitu Vezir Ashyrmepesov selaku direktur, Nur Wijayanto selaku kepala sekolah, Feroz selaku koordinator, dan Ubaidillah selaku humas. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan secara formal sekaligus memperkenalkan profil masing-masing fakultas di bidang sains. Kegiatan kunjungan dilaksanakan di Ruang Sidang FMIPA UGM pada hari Rabu, 28 Agustus 2024.

“Harapannya, dengan adanya kolaborasi antara FMIPA dan SMA Kesatuan Bangsa dapat meningkatkan standar kompetensi guru-guru kami,” kata Nur Wijayanto selaku kepala sekolah.

Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., selaku Dekan FMIPA UGM beserta jajaran dekanat FMIPA UGM menyambut baik kehadiran dan inisiasi kerja sama yang diadakan. Prof. Kuwat juga memberikan pemaparan mengenai profil dari FMIPA UGM beserta kegiatan-kegiatan berskala internasional yang ada.

“Kami berharap lulusan kami bisa menjadi lulusan berskala global setelah lulus 2 tahun dari program exposure di luar negeri,” kata Prof. Kuwat.

Kepala Sekolah SMA Kesatuan Bangsa turut merespon dengan baik adanya kualitas lulusan FMIPA UGM.

“Terkait global citizen, di tahun ini pun sebagai pihak sekolah juga membangun program kerja sama di sekolah dengan mitra untuk campus overseas,” papar Nur Wijayanto selaku kepala sekolah.

Pengenalan masing-masing fakultas berfokus pada profil, fasilitas, hasil riset dan inovasi, serta program-program yang mendukung kegiatan mahasiswa serta tenaga pengajar di institusi pendidikan. Dengan ini, masing-masing pihak dapat mengenal lebih dekat terkait informasi yang dibutuhkan terkait penjaminan mutu yang ada di bidang sains.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai pendidikan berkualitas melalui kemitraan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi pendidikan dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pemajuan pendidikan sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Cerita Guntur, Mahasiswa FMIPA UGM Ajak Siswa Berhitung dengan Metode Jarimatika dan Eksperimen Sains

Guntur, mahasiswa Matematika FMIPA UGM melaksanakan KKN di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Jawa Tengah bersama timnya. Beberapa program kerja yang dilakukan adalah pembuatan pakan ternak, pembuatan taman tanaman obat keluarga, karnaval desa, kegiatan edukasi seperti jarimatika dan eksperimen sains.

Dalam hal ini, berbekal ilmu sains serta bidang Matematika, guntu mengajak pelajar di desa tempat pengabdiannya untuk melakukan metode berhitung dengan jarimatika serta melakukan percobaan sains. Jarimatika merupakan suatu metode berhitung untuk membantu proses berhitung yang melibatkan jari-jari tangan. Metode ini digunakan dalam rangka membantu anak-anak kelas 4-6 yang masih kesulitan dalam perkalian 1-10 dan penjumlahan 2 digit. Metode ini memberikan pengalaman belajar baru kepada anak anak dalam mengenal matematika.

“Antusiasme yang ditujukan selama proker ini berlangsung, membuat semangat Saya sebagai pengajar tetap terjaga. Walaupun pada awalnya satu dua orang agak sulit mengikuti, pada akhirnya semua dapat menguasai metode sederhana yang diajarkan ini. Diharapkan Jarimatika ini dapat menjadi solusi bagi siswa agar terbantu dalam perkalian 1 digit dan juga penjumlahan 2 digit yang telah diajarkan,” papar Guntur.

Selanjutnya, Guntur juga mengajak siswa untuk melakukan eksperimen sains berupa eksperimen tangan api. Eksperimen tangan api adalah pengenalan reaksi kimia kepada siswa sekolah dasar. Metode ini digunakan dalam rangka membuat siswa senang dalam belajar dan memahami sains.

“Kekngintahuan untuk terus belajar membuat eksperimen ini jadi seru banget. Siswa antusias untuk mencoba sendiri eksperimen tersebut secara langsung. Walaupun main api, tenang aja, ini ga berbahaya kok. Sudah dilakukan uji coba dulu sebelum pelaksanaannya. Sains emang seseru itu ya, terimakasih adik adikku, semangat selalu!” papar Guntur.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Guntur beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Guntur Pangestu

Read More

Pakar Kimia FMIPA UGM Ungkap Keajaiban Pasta Gigi untuk Penangkal Gas Air Mata

Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., selaku peneliti, dosen, sekaligus pakar Kimia FMIPA UGM turut memberikan informasi mengenai penggunaan pasta gigi yang kerap dipakai saat mahasiswa atau masyarakat melakukan aksi di jalan. Hal ini dilakukan karena pasta gigi telah dipercaya oleh khalayak umum sebagai media proteksi dari paparan gas air mata. Namun, derasnya arus informasi pemberitaan akhir-akhir ini cukup membuat masyarakat bingung karena adanya narasi betapa berbahayanya penggunaan pasta gigi untuk diaplikasikan di wajah.

Menurut Dra. Ani, semua pasta gigi dapat digunakan untuk menangkal efek gas air mata karena terdapat emulsi yang terkandung dalam pasta gigi dan gas air mata yang jika bertemu akan saling merusak satu sama lain. Emulsi pada pasta gigi adalah berupa gel dan emulsi pada gas air mata adalah berupa air.

“Semua pasta gigi khususnya pasta gigi yang baru bisa digunakan karena larutannya masih homogen. Kalau sudah lama dan tercampur air, larutannya cenderung pecah dan berair sehingga emulsinya sudah rusak dan kurang efektif,” papar Dra. Ani.

“Kalau pakai pasta gigi kan mahal, bisa pakai larutan air garam yang disemprotkan di sekitar yang terkena paparan gas air mata sebagai alternatifnya.” Papar Dra. Ani.

Dra. Ani juga menjelaskan bahwa pasta gigi cenderung tidak berbahaya kecuali bagi beberapa orang yang memiliki kecenderungan alergi dan kulit sensitif.

FMIPA UGM juga turut menyajikan infografis mengenai korelasi penggunaan pasta gigi dan kandungan gas air mata yang dapat diakses melalui air mata melalui tautan di bawah ini: https://www.instagram.com/p/C_LRq1iSruC/?img_index=3

Edukasi yang diberikan melalui konten infografis menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap informasi mengenai penggunaan pasta gigi dan bahaya akan gas air mata. Kemudian, informasi ini turut mendapatkan apresiasi dari masyarakat di media sosial karena sesuai dengan konteks permasalahan sosial yang sedang terjadi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gamabr: Dhanada Santika
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

FMIPA UGM Sambut Kunjungan SMA Kesatuan Bangsa: Perkuat Kerja Sama di Bidang Pendidikan

SMA Kesatuan Bangsa mengadakan kunjungan ke FMIPA UGM yang dihadiri oleh segenap pimpinan sekolah yaitu Vezir Ashyrmepesov selaku direktur, Nur Wijayanto selaku kepala sekolah, Feroz selaku koordinator, dan Ubaidillah selaku humas. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan secara formal sekaligus memperkenalkan profil masing-masing fakultas di bidang sains. Kegiatan kunjungan dilaksanakan di Ruang Sidang FMIPA UGM pada hari Rabu, 28 Agustus 2024.

“Harapannya, dengan adanya kolaborasi antara FMIPA dan SMA Kesatuan Bangsa dapat meningkatkan standar kompetensi guru-guru kami,” kata Nur Wijayanto selaku kepala sekolah.

Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., selaku Dekan FMIPA UGM beserta jajaran dekanat FMIPA UGM menyambut baik kehadiran dan inisiasi kerja sama yang diadakan. Prof. Kuwat juga memberikan pemaparan mengenai profil dari FMIPA UGM beserta kegiatan-kegiatan berskala internasional yang ada.

“Kami berharap lulusan kami bisa menjadi lulusan berskala global setelah lulus 2 tahun dari program exposure di luar negeri,” kata Prof. Kuwat.

Kepala Sekolah SMA Kesatuan Bangsa turut merespon dengan baik adanya kualitas lulusan FMIPA UGM.

“Terkait global citizen, di tahun ini pun sebagai pihak sekolah juga membangun program kerja sama di sekolah dengan mitra untuk campus overseas,” papar Nur Wijayanto selaku kepala sekolah.

Pengenalan masing-masing fakultas berfokus pada profil, fasilitas, hasil riset dan inovasi, serta program-program yang mendukung kegiatan mahasiswa serta tenaga pengajar di institusi pendidikan. Dengan ini, masing-masing pihak dapat mengenal lebih dekat terkait informasi yang dibutuhkan terkait penjaminan mutu yang ada di bidang sains.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai pendidikan berkualitas melalui kemitraan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi pendidikan dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pemajuan pendidikan sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More
Translate