Search
Search
Search

News

Prof Harsojo Dikukuhkan Sebagai Guru Besar FMIPA UGM

Dosen Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Harsojo, S.U., M.Sc., dikukuhkan sebagai Guru Besar, Selasa (30/6) di Balai Senat, Gedung Pusat UGM. Dalam pengukuhannya, Harsojo menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul Peran Material Nano dalam Energi pada Masa Datang. Harsojo mengatakan nanomaterial adalah material berukuran kecil, bahkan setara dengan rambut manusia yang dibagi 100 ribu. Meski begitu, material nano masih bisa dipilah lagi menjadi no dimensi atau quantum dot, kawat satu dimensi, lapisan tipis dua dimensi dan partikel untuk tiga dimensi.

Bila sebelumnya riset tentang material nano memiliki potensi yang luas menggunakan bahan yang ada seperti karbon dan sedikit nanomaterial khususnya untuk baterai dan superkapasitor.

Ia mencontohkan bahan kuantum dit digunakan sebagai bahan nano semikonduktor yang digunakan untuk lampu LED atau Light Emititing Diode. Menurutnya, energi untuk menyalakan lampu sangat kecil tetapi intensitas cahaya yang dikeluarkan cukup besar.

“Lampu listrik yang menggunakan LED memiliki umur lampu yang tahan lama,” katanya.

Selain itu, perubahan material menjadi nano bisa menimbulkan perubahan sifat fisika dan kimia karena hadirnya efek kuantum di dalam dimensinya. Salah satunya teknologi kawat nano yang telah dinikmati oleh berjuta-juta orang lewat layar sentuh pada handphone dan laptop. Sementara untuk memanfaatkan sifat transparan, kawat nano dapat digunakan untuk membaca tombol handphone yang digerakkan.

Menurutnya, tidak hanya di bidang teknologi layar sentuh saja yang berkembang pada masa yang akan datang, namun juga ketika akan memasuki era automotif listrik. Pembangkit-pembangkit energi akan bergeser dari skala yang ada ke skala yang feasible. Pada masa itu, menurutnya, energi yang besar akan berfungsi sebagai energi penyuplai yang kadangkala saja diperlukan.

“Pemanfaatan sumber energi nantinya tidak hanya terbatas pada energi fosil dan energi terbarukan, tetapi juga energi berbasis karbon atau karbon sisa,” ungkapnya.

Ia pun mengajak kepada periset material nano untuk tetap terus giat mengembangkan riset nano berdasarkan material yang ada di sekitar. “Penggunaan material nano adalah suatu keharusan, sebagaimana penggunaan material mikro yang telah kita lewati,” katanya.

Harsojo lahir di Magelang 4 April 1958 lalu. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana tahun 1982. Lalu, pendidikan master ia tempuh di UGM tahun 1986 dan Louisiana State University, Amerika Serikat 1988. Sedangkan pendidikan doktor diselesaikan di FMIPA UGM tahun 2010. Selain dikenal sebagai dosen dan peneliti di bidang nanomaterial, Harsojo juga sempat menjadi Kepala LPPT UGM tahun 2013-2015  dan Kepala Laboratorium Fismatel Fisika, FMIPA UGM 2016-2018.

Penulis : Gusti Grehenson
Foto      : Firsto

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/19635-prof-harsojo-dikukuhkan-sebagai-guru-besar-fmipa-ugm

Read More

Tim GMAT Meraih 2nd Place pada Student CanSat Competition 2020

Tim Narantaka dari komunitas Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) berhasil meraih peringkat dua dunia pada United States Annual Student CanSat Competition 2020. Tim terdiri dari mahasiswa lintas fakultas, salah satunya adalah Muhammad Nur Ilmi dari Program Studi Elektronika dan Instrumentasi (ELINS) dengan Catur Atmaji, S.Si., M.Cs. yg merupakan dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE) sebagai pembimbing utama tim Narantaka.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh American Astronautical Society (AAS) tersebut merupakan kompetisi yang rutin diadakan dengan misi berbeda setiap tahunnya. CanSat Competition 2020 memiliki misi Delta Wing Glaider, dimana setiap tim yang ikut berpartisipasi harus mampu untuk menciptakan wahana muatan roket yang dapat mengirimkan data atmosfer dan separasi pada ketinggian tertentu.

Pada Cansat 2020, tim GMAT harus melalui rangkaian seleksi ketat sebelum akhirnya berhasil menuju babak final. “Beberapa tahap yang telah kami lalui adalah tahap Registrasi dan Preliminary Design Review (PDR) kemudian diakhiri dengan tahap Critical Design Review (CDR). Pada tahap registrasi terdapat ratusan tim dari seluruh dunia yang ikut serta. Namun, pada tahap akhir hanya tersisa empat puluh tim saja yang berhak lolos menuju final.” ujar Muhammad Nur Ilmi, mahasiswa ELINS angkatan 2018.

Sejak tahun 2019, tim GMAT telah memulai riset dan pengembangan wahana secara fisik untuk mempersiapkan kompetisi ini. Pengembangan wahana dilakukan melalui beberapa tahap seperti desain, pemilihan material dan manufaktur. “Kami melakukan beberapa uji kelayakan dan uji fungsional prototype wahana sebelum dihasilkan wahana fungsional yang mampu menyelesaikan misi dengan baik. Persiapan dari jauh hari ini bertujuan agar tim kami lebih siap untuk mengikuti kompetisi.” ujar Bapak Catur Atmaji, S.Si., M.Cs., yang juga merupakan kordinator dosen pembimbing tim GMAT.

Pengumuman pemenang kompetisi yang sedianya akan diselenggarakan di Virginia, Amerika Serikat ini dilakukan secara virtual pada hari Selasa, 16 Juni 2020. Jalannya acara ini dipandu oleh Jim Way, Executive Director American Astronautical Society, dengan diawali ucapan terima kasih kepada pihak juri dan pihak sponsor, dilanjutkan dengan pemaparan singkat dari keynote speaker, yaitu Charles Bolden, mantan administrator NASA dan mayor jenderal Angkatan Laut Amerika Serikat, serta telah terbang dalam 4 misi luar angkasa.

Dalam proses meraih prestasi ini, Tim GMAT yang beranggotakan Kenrick Tjandra, Indra Budi Setyawan, Muhammad Dyffa, Mario Jaya, Wildan Purnomo, Mahatma Wisesa, Nico Renaldo, Luqman Alhelmy, Muhammad Nur Ilmi, dan Nafisah Hasya. Dibimbing oleh Bapak Catur Atmaji, S.Si., M.Cs. dan Bapak Dr. I Made Miasa, S.T., M.Sc yang ikut berperan aktif dalam memberikan masukan dan saran kepada tim selama rangkaian kompetisi berlangsung.

Berita terkait: https://ugm.ac.id/id/berita/19581-gmat-juara-2-kompetisi-muatan-roket-dan-kaleng-satelit-internasional

Read More

Prof Harsojo Dikukuhkan Sebagai Guru Besar FMIPA UGM

Dosen Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Harsojo, S.U., M.Sc., dikukuhkan sebagai Guru Besar, Selasa (30/6) di Balai Senat, Gedung Pusat UGM. Dalam pengukuhannya, Harsojo menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul Peran Material Nano dalam Energi pada Masa Datang. Harsojo mengatakan nanomaterial adalah material berukuran kecil, bahkan setara dengan rambut manusia yang dibagi 100 ribu. Meski begitu, material nano masih bisa dipilah lagi menjadi no dimensi atau quantum dot, kawat satu dimensi, lapisan tipis dua dimensi dan partikel untuk tiga dimensi.

Bila sebelumnya riset tentang material nano memiliki potensi yang luas menggunakan bahan yang ada seperti karbon dan sedikit nanomaterial khususnya untuk baterai dan superkapasitor.

Ia mencontohkan bahan kuantum dit digunakan sebagai bahan nano semikonduktor yang digunakan untuk lampu LED atau Light Emititing Diode. Menurutnya, energi untuk menyalakan lampu sangat kecil tetapi intensitas cahaya yang dikeluarkan cukup besar.

“Lampu listrik yang menggunakan LED memiliki umur lampu yang tahan lama,” katanya.

Selain itu, perubahan material menjadi nano bisa menimbulkan perubahan sifat fisika dan kimia karena hadirnya efek kuantum di dalam dimensinya. Salah satunya teknologi kawat nano yang telah dinikmati oleh berjuta-juta orang lewat layar sentuh pada handphone dan laptop. Sementara untuk memanfaatkan sifat transparan, kawat nano dapat digunakan untuk membaca tombol handphone yang digerakkan.

Menurutnya, tidak hanya di bidang teknologi layar sentuh saja yang berkembang pada masa yang akan datang, namun juga ketika akan memasuki era automotif listrik. Pembangkit-pembangkit energi akan bergeser dari skala yang ada ke skala yang feasible. Pada masa itu, menurutnya, energi yang besar akan berfungsi sebagai energi penyuplai yang kadangkala saja diperlukan.

“Pemanfaatan sumber energi nantinya tidak hanya terbatas pada energi fosil dan energi terbarukan, tetapi juga energi berbasis karbon atau karbon sisa,” ungkapnya.

Ia pun mengajak kepada periset material nano untuk tetap terus giat mengembangkan riset nano berdasarkan material yang ada di sekitar. “Penggunaan material nano adalah suatu keharusan, sebagaimana penggunaan material mikro yang telah kita lewati,” katanya.

Harsojo lahir di Magelang 4 April 1958 lalu. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana tahun 1982. Lalu, pendidikan master ia tempuh di UGM tahun 1986 dan Louisiana State University, Amerika Serikat 1988. Sedangkan pendidikan doktor diselesaikan di FMIPA UGM tahun 2010. Selain dikenal sebagai dosen dan peneliti di bidang nanomaterial, Harsojo juga sempat menjadi Kepala LPPT UGM tahun 2013-2015  dan Kepala Laboratorium Fismatel Fisika, FMIPA UGM 2016-2018.

Penulis : Gusti Grehenson
Foto      : Firsto

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/19635-prof-harsojo-dikukuhkan-sebagai-guru-besar-fmipa-ugm

Read More

Tim GMAT Meraih 2nd Place pada Student CanSat Competition 2020

Tim Narantaka dari komunitas Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) berhasil meraih peringkat dua dunia pada United States Annual Student CanSat Competition 2020. Tim terdiri dari mahasiswa lintas fakultas, salah satunya adalah Muhammad Nur Ilmi dari Program Studi Elektronika dan Instrumentasi (ELINS) dengan Catur Atmaji, S.Si., M.Cs. yg merupakan dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE) sebagai pembimbing utama tim Narantaka.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh American Astronautical Society (AAS) tersebut merupakan kompetisi yang rutin diadakan dengan misi berbeda setiap tahunnya. CanSat Competition 2020 memiliki misi Delta Wing Glaider, dimana setiap tim yang ikut berpartisipasi harus mampu untuk menciptakan wahana muatan roket yang dapat mengirimkan data atmosfer dan separasi pada ketinggian tertentu.

Pada Cansat 2020, tim GMAT harus melalui rangkaian seleksi ketat sebelum akhirnya berhasil menuju babak final. “Beberapa tahap yang telah kami lalui adalah tahap Registrasi dan Preliminary Design Review (PDR) kemudian diakhiri dengan tahap Critical Design Review (CDR). Pada tahap registrasi terdapat ratusan tim dari seluruh dunia yang ikut serta. Namun, pada tahap akhir hanya tersisa empat puluh tim saja yang berhak lolos menuju final.” ujar Muhammad Nur Ilmi, mahasiswa ELINS angkatan 2018.

Sejak tahun 2019, tim GMAT telah memulai riset dan pengembangan wahana secara fisik untuk mempersiapkan kompetisi ini. Pengembangan wahana dilakukan melalui beberapa tahap seperti desain, pemilihan material dan manufaktur. “Kami melakukan beberapa uji kelayakan dan uji fungsional prototype wahana sebelum dihasilkan wahana fungsional yang mampu menyelesaikan misi dengan baik. Persiapan dari jauh hari ini bertujuan agar tim kami lebih siap untuk mengikuti kompetisi.” ujar Bapak Catur Atmaji, S.Si., M.Cs., yang juga merupakan kordinator dosen pembimbing tim GMAT.

Pengumuman pemenang kompetisi yang sedianya akan diselenggarakan di Virginia, Amerika Serikat ini dilakukan secara virtual pada hari Selasa, 16 Juni 2020. Jalannya acara ini dipandu oleh Jim Way, Executive Director American Astronautical Society, dengan diawali ucapan terima kasih kepada pihak juri dan pihak sponsor, dilanjutkan dengan pemaparan singkat dari keynote speaker, yaitu Charles Bolden, mantan administrator NASA dan mayor jenderal Angkatan Laut Amerika Serikat, serta telah terbang dalam 4 misi luar angkasa.

Dalam proses meraih prestasi ini, Tim GMAT yang beranggotakan Kenrick Tjandra, Indra Budi Setyawan, Muhammad Dyffa, Mario Jaya, Wildan Purnomo, Mahatma Wisesa, Nico Renaldo, Luqman Alhelmy, Muhammad Nur Ilmi, dan Nafisah Hasya. Dibimbing oleh Bapak Catur Atmaji, S.Si., M.Cs. dan Bapak Dr. I Made Miasa, S.T., M.Sc yang ikut berperan aktif dalam memberikan masukan dan saran kepada tim selama rangkaian kompetisi berlangsung.

Berita terkait: https://ugm.ac.id/id/berita/19581-gmat-juara-2-kompetisi-muatan-roket-dan-kaleng-satelit-internasional

Read More
Translate