Search
Search
Search

News

Pelepasan Wisudawan Program S2 dan S3 FMIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2016/2017

Acara Pelepasan Wisudawan Program S2 dan S3 Fakultas MIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2016/2017 yang digelar pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2017 di Ruang A1.06 Gedung Tata Usaha Fakultas MIPA UGM (lantai 1) dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan pemberian sertifikat Cum Laude.

Irman Said Prastyo, mahasiswa Program Studi S2 Fisika tercatat sebagai wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi se-UGM, yakni 4,00 yang ditempuh selama 1 tahun 9 bulan. Irman Said Prastyo juga menjadi wakil wisudawan Program S2 untuk menyampaikan sambutan pada acara ini.

Febri Odel Nitbani, mahasiswa Program Studi S3 Ilmu Kimia tercatat sebagai wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi se-FMIPA UGM, yakni 3,90 yang ditempuh selama 3 tahun 10 bulan. Febri Odel Nitbani juga menjadi wakil wisudawan Program S3 untuk menyampaikan sambutan pada acara Pelepasan Wisudawan ini.

Wisudawan pada Wisuda Pascasarajana Periode IV Tahun Akademik 2016/2017 berjumlah 45 orang untuk Program S2 dan 8 orang untuk Program S3 dengan wisudawan Cum Laude Program S2 berjumlah 10 orang dan 4 orang untuk Program S3.

Acara pelepasan wisudawan kali ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan diakhiri dengan foto bersama.

Gallery selengkapnya >>

Read More

UGM Dorong 205 Laboratorium Hasilkan Riset Inovatif

Sedikitnya 205 laboratorium di lingkungan Universitas Gadjah Mada sudah dilengkapi dengan peralatan canggih untuk mendorong kegiatan pendidikan dan riset inovatif. Laboratorium tersebut ke depan diharapkan bisa menghasilkan produk inovatif dan aplikatif yang bisa dimanfaatkan langsung oleh pemerintah dan masyarakat. “Karena cita-cita UGM bukan tidak hanya mengirim staf atau alumninya berkiprah di masyarakat dan pemerintahan namun bisa menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk rakyat,” kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M. Sc., usai menghadiri acara serah terima alat laboratorium di gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Selasa (25/7).

Suratman menerangkan, lima tahun terakhir UGM tengah melakukan pembenahan fasilitas alat laboratorium lewat pengadaan alat laboratorium yang lebih mutakhir dan canggih agar bisa mengikuti perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasalnya, banyak hasil riset yang menurutnya tidak ditopang alat laboratorium yang mutakhir. “Banyak judul riset yang saya lihat belum inovatif dan update, ternyata alatnya belum akurat. Pengadaaan alat laboratium itu penting,” ujarnya.

Suratman menyampaikan laboratorium riset yang dikembangkan tidak hanya mencakup penelitian dasar namun juga diarahkan pada keluaran produk inovatif yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna. Salah satunya adalah Electronic nose (e-nose), alat pendeteksi bau atau aroma yang digunakan untuk mendeteksi narkoba. “Penelitiannya sudah memasuki tahun ketiga, saat ini tengah proses paten dan sudah ada prototipenya,” ujarnya.

Meski demikian, Suratman mengharapkan para peneli di lingkungan UGM tidak hanya bergantung dana riset dari sumber internal universitas namun apabila penelitian sudah memasuki tahun ketiga, diharapkan penelitian yang sifatnya inovatif tersebut bisa mengandeng mitra dan industri.

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Dr. Kuwat Triyana, mengatakan sekitar 70 persen fasilitas laboratiorum di UGM sudah dilengkapi peralatan yang canggih. Belum semua bisa dilengkapi sekaligus sehingga dilakukan secara bertahap melalui mekanisme proses pengadaan lewat sistem informasi laboratorium (silab) atau aplikasi silab.ugm.ac.id. Keberadaan sistem informasi ini dapat mengetahui jenis alat yang dibutuhkan di setiap fakultas bahkan membantu para peneliti atau pihak luar mengetahui fasilitas laboratorium yang bisa digunakan untuk proses pengujian produk milik mereka. “Tahun ini sekitar Rp4,13 milyar dana yang digelontorkan untuk proses pengadaan peralatan laboratorium,” ujarnya.

LPPT, kata Kuwat, akan terus meningkatkan kuantitas dan kualitas alat-alat laboratorium di fakultas melalui peningkatan sistem tata kelola dan pemutakhiran data dan dokumen agar laboratorium UGM bisa menerapkan good laboratory practice. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

sumber

Read More

Rasayana, Robot Terbang UGM Penakluk Langit Turki

Rasa panik menyelimuti tim Gamaforce UGM tatkala mengetahui salah satu komponen utama penyusun pesawat tanpa awak yang dirakit mengalami kerusakan yang tergolong berat. Padahal, dalam 48 jam kedepan pesawat tersebut harus segera berlaga dalam ajang Unamenned Aerial Vehicle (UAV) 2017 di Turkish Aircraft Industries Corporation (TUSAS) di Kahramankazan, Ankara, Turki.

Pesawat tanpa awak rakitan mahasiswa UGM yang diberi nama Rasayana saat itu akan bertanding dalam kompetisi pesawat tanpa awak internasional pada 13-16 Juli 2017. Rasayana berhasil lolos ke babak final setelah sebelumnya bersaing dengan 400 tim lain sehingga menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia untuk beradu dengan 96 robot terbang tangguh lainnya di Turki.

“Sampai Turki tanggal 11, saat tiba di hotel dan bongkar muatan, baru kita tahu kalau odroid mini PC rusak saat perjalanan dalam pesawat ke Turki. Padahal, harus bertanding 2 hari berikutnya,” kata Ketua tim Gamaforce, Rifyal Garda Prabowo, kepada wartawan, Kamis (20/7) di Gedung Pusat UGM.

Ipal, sapaan akrab Rifyal Garda, mengungkapkan timnya berjuang keras dan memutar otak untuk mencari solusi persoalan tersebut. Bahkan, mengorbankan waktu tidak tidur agar pesawat ini bisa berhasil terbang dalam perlombaan. Sungguh situasi yang sangat menguras pikiran dan tenaga. Namun, perjuangan tersebut tidak sia-sia, akhirnya kerusakan bisa teratasi.

Hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Pepatah tersebut tepat menggambarkan perjuangan yang dilakukan tim Gamaforce. Setelah melalui serangkaian proses yang panjang dan menemui berbagai rintangan, akhirnya Rasayana sukses menaklukan langit Turki. Pesawat ini dinobatkan sebagai juara tiga dalam kompetisi bergengsi ini.

“Menegangkan saat final perebutan juara 3. Ketika menerbangkan pesawat kami mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada sebagai pemacu semangat meraih keberhasilan,” ujarnya.

Tim Gamaforce terdiri dari 9 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Teknik dan FMIPA. Mereka adalah Umar Fadhil Ramadhjan, Ahmad Izudin, M. Syahrul Ramadhan R.W., Ardi Puspa Kartika, Rifyal Garda P., Riarsari Meirani U., Anindityo Agung B., Riswandha Latu D., serta Faricha Hidayati. Dibimbing oleh Dr. Gesang Nugroho, S.T., M.T., dan Aufaclav Zatu Kusuma Frisky, S.Si., M.Sc.

Ipal menyebutkan Rasayana memiliki spesifikasi panjang 1,2 meter, bentang sayap 2 meter dan bobot 3 kg. Dibuat dari material komposit sehingga kokoh dan kuat saat terbang. Meskipun kala itu berlomba dalam kondisi angin kencang, pesawat ini dapat terbang menyelesaikan misi.

“Saat itu angin cukup kencang dengan kecepatan 13 knots,”ungkapnya.

Pesawat ini juga memiliki keunggulan mampu terbang rendah dengan kecepatan rendah. Terbang dalam ketinggian 40 meter dan kecepatan 12 meter/detik dalam waktu 7-10 menit menyelesaikan misi. Pada kontes itu, pesawat tanpa awak ini dituntut dapat terbang rendah sekaligus dengan kecepatan rendah menbaca citra dalam suatu matrik di arena perlombaan.

“Sebenarnya pesawat ini mampu terbang hingga 100 kilometer dan kuat terbang selama 100 menit. Hanya saja di kompetisi ini pesawat harus terbang rendah dengan kecepatan rendah agar bisa membaca warna dari matrik di bawahnya,” urainya.

Dosen pembimbing tim Gamaforce, Dr. Gesang Nugroho, S.T., M.T., menuturkan prestasi yang diraih membuktikan bahwa UGM memiliki kemampuan yang sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Teknologi yang dikembangkan mampu bersaing dengan negara lainnya.

Dia berharap kedepan pemerintah memberikan dukungan dalam pengembangan pesawat ini. Dengan begitu, pesawat tanpa awak ini dapat segera diaplikasikan untuk pemetaan dan foto udara serta monitoring suatu kawasan. (Humas UGM/Ika; foto:Firsto)

sumber

Read More

UGM Juara 3 Kompetisi Pesawat Tanpa Awak Internasional di Turki

Pesawat tanpa awak UGM sukses berlaga dalam ajang Unamenned Aerial Vehicle (UAV) Turkey Competition  2017 yang diselenggaarakan di Turkish Aircraft Industries Corporation (TUSAS) Kahramankazan, Ankara, Turki. Pesawat rakitan tim Gamaforce UGM berhasil menyabet juara tiga dalam kompetisi pesawat tanpa awak tersebut.

Kompetisi yang diadakan pada 13-16 Juli tersebut merupakan kontes pesawat tanpa awak yang diikuti oleh tim-tim tangguh dari berbagai negara di dunia. Setidaknya ada 400 tim yang mengikuti kompetisi ini dari berbagai penjuru dunia. Tim Gamaforce merupakan satu-satunya tim dari Indonesia yang sukses melenggang hingga tahap akhir dan berkesempatan menunjukkan keandalan pesawat rakitannya secara langsung di Turki berkompetisi dengan 96 tim lainnya.

Pesawat tanpa awak buatan tim Gamaforce UGM ini diberi nama Rasayana. Dalam kontes ini, Rasayana bertanding dalam kategori fixed wing.

“Alhamdulillah setelah perjuangan panjang kami bisa mempersembahkan juara 3 dalam kontes robot internasional ini. Bangga bisa mengharumkan UGM dan Indonesia di kancah internasional,” tutur Ketua umum Tim Gamaforce UGM, Rifyal Garda, saat dihubungi, Selasa (18/7) baru saja mendarat di Jakarta.

Pesawat Rasayana memiliki kemampuan jelajah yang luas hingga 100 kilometer dan mempunyai kekuatan terbang sampai 10 menit di udara. Terbang dengan kendali jarak jauh menggunakan remot kontrol. Dilengkapi pula dengan GPS dan mampu memberikan citra dari suatu matrik warna.

Dosen pembimbing Gamaforce, Dr. Gesang Nugroho, mengatakan bahwa prestasi yang diperoleh tim Gamaforce UGM tidaklah datang dengan sendirinya. Capaian ini berhasil diraih dengan perjuangan, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak.

“Terima kasih atas dukungan dan doa untuk tim Gamaforce UGM. Terus berkarya, jayalah UGM, jayalah Indonesia,” tuturnya. (Humas UGM/Ika)

sumber

Read More

Pesawat Tanpa Awak Ciptaan UGM Juara 3 Kejuaraan Internasional di Turki

Yogyakarta – Pesawat tanpa awak rakitan tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih juara 3 di Unamenned Aerial Vehicle (UAV) Turkey Competition 2017. Kompetisi ini berlangsung di Turki pada 13-16 Juli 2017.

“Alhamdulillah setelah perjuangan panjang kami bisa mempersembahkan juara 3 dalam kontes internasional ini. Bangga bisa mengharumnkan UGM dan Indonesia di kancah internasional,” tutur Ketua umum Tim Gamaforce UGM, Rifyal Garda dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selala (18/7/2017).

Setidaknya ada 400 tim yang mengikuti kompetisi ini dari berbagai penjuru dunia. Tim Gamaforce merupakan satu-satunya tim dari Indonesia yang berhasil melenggang hingga tahap akhir yang berkesempatan menunjukkan kehandalan pesawat rakitannya secara langsung di Turki berkompetisi dengan 96 tim lainnya.

Pesawat tanpa awak buatan tim Gamaforce UGM ini diberi nama Rasayana. Dalam kontes ini, Rasayana bertanding dalam kategori fixed wing.

Pesawat Rasayana memiliki kemampuan jelajah yang luas hingga 100 kilometer dan mempunyai kekuatan terbang sampai 10 menit di udara. Terbang dengan kendali jarak jauh menggunakan remot kontrol. Dilengkapi pula dengan GPS dan mampu memberikan citra dari suatu matrik warna.

Dosen pembimbing Gamaforce Dr Gesang Nugroho mengatakan prestasi yang diperoleh tim Gamaforce UGM tidaklah datang dengan sendirinya. Capaian ini berhasil diraih dengan perjuangan, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak.

“Terima kasih atas dukungan dan doa untuk tim Gamaforce UGM. Terus berkarya, jayalah UGM, jayalah Indonesia,” tutup Gesang.

sumber

Read More

Khafiizh Hastuti, S.Kom., M.Kom. Lulus Ujian Tertutup Program Doktor Program Studi S3 Ilmu Komputer Fakultas MIPA UGM

Khafiizh Hastuti, S.Kom., M.Kom., mahasiswa angkatan 2013 Program Studi S3 Ilmu Komputer Fakultas MIPA UGM dengan bimbingan Tim Promotor: Dr. Azhari, M.T., Aina Musdholifah, S.Kom., M.Kom., Ph.D. dan Prof. Dr. Rahayu Supanggah, S.Kar. (ISI Surakarta) dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Senin tanggal 17 Juli 2017 dengan disertasi berjudul ‘Algorithmic Composition Berbasis Aturan dan Algoritme Genetika untuk Musik Gamelan Jawa”.

Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Auditorium A1.06 Gedung Tata Usaha FMIPA UGM (lantai 1) dan berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam ini sangat unik dan baru pertama kalinya di Fakultas MIPA UGM karena menggunakan bantuan seperangkat lengkap alat gamelan beserta dengan 15 orang pengrawit (penabuh gamelan).

Adapun susunan Tim Penguji Ujian Tertutup ini sebagai berikut: Ketua Tim Penguji: Prof. Dr. Triyono, S.U. dan 8 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D., Dr. Yohanes Suyanto, M.I.Kom., Prof. Adhi Susanto, M.Sc., Ph.D. (Fakultas Teknik UGM),  Drs. Edi Winarko, M.Sc., Ph.D. dan dan penguji tamu yang juga merupakan Rektor ISI Surakarta: Prof. Dr. Sri Rochana W., S.Kar., M.Hum.

Gallery selengkapnya >>

Read More

Pendaftaran Double Degree Program Departemen Fisika UGM-Kanazawa University Japan

Diumumkan, khususnya bagi calon mahasiswa S2 prodi Fisika UGM, mengenai dibukanya Program Gelar Ganda (Double Degree Program – DDP) antara Departemen Fisika UGM dan Graduate School of Natural Science and Technology, Kanazawa University Japan.
Mahasiswa yang dapat mengikuti program ini adalah mahasiswa (atau calon mahasiswa) Program Studi S2 Fisika UGM angkatan 2017/2018. Program Gelar Ganda ini adalah program dalam bidang Master Fisika dan dalam bidang Master Computational Science, sehingga mahasiswa, setelah menyelesaikan program, akan mendapatkan dua ijazah sekaligus, yaitu Master of Science dalam Fisika dari UGM dan Master of Computational Science dari Kanazawa University Japan. Program DDP ini berlangsung selama dua tahun perkuliahan (termasuk penyelesaian tesis), dengan setahun perkuliahan di Departemen Fisika UGM dan setahun berikutnya di Kanazawa University Japan. Tersedia beasiswa dengan jumlah terbatas bagi mahasiswa yang memenuhi syarat. Pendaftaran dibuka tanggal 24 s.d. 28 Juli 2017.

Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dapat dilihat di sini.

Sumber

Read More

Pelepasan Wisudawan Program S2 dan S3 FMIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2016/2017

Acara Pelepasan Wisudawan Program S2 dan S3 Fakultas MIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2016/2017 yang digelar pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2017 di Ruang A1.06 Gedung Tata Usaha Fakultas MIPA UGM (lantai 1) dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan pemberian sertifikat Cum Laude.

Irman Said Prastyo, mahasiswa Program Studi S2 Fisika tercatat sebagai wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi se-UGM, yakni 4,00 yang ditempuh selama 1 tahun 9 bulan. Irman Said Prastyo juga menjadi wakil wisudawan Program S2 untuk menyampaikan sambutan pada acara ini.

Febri Odel Nitbani, mahasiswa Program Studi S3 Ilmu Kimia tercatat sebagai wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi se-FMIPA UGM, yakni 3,90 yang ditempuh selama 3 tahun 10 bulan. Febri Odel Nitbani juga menjadi wakil wisudawan Program S3 untuk menyampaikan sambutan pada acara Pelepasan Wisudawan ini.

Wisudawan pada Wisuda Pascasarajana Periode IV Tahun Akademik 2016/2017 berjumlah 45 orang untuk Program S2 dan 8 orang untuk Program S3 dengan wisudawan Cum Laude Program S2 berjumlah 10 orang dan 4 orang untuk Program S3.

Acara pelepasan wisudawan kali ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan diakhiri dengan foto bersama.

Gallery selengkapnya >>

Read More

UGM Dorong 205 Laboratorium Hasilkan Riset Inovatif

Sedikitnya 205 laboratorium di lingkungan Universitas Gadjah Mada sudah dilengkapi dengan peralatan canggih untuk mendorong kegiatan pendidikan dan riset inovatif. Laboratorium tersebut ke depan diharapkan bisa menghasilkan produk inovatif dan aplikatif yang bisa dimanfaatkan langsung oleh pemerintah dan masyarakat. “Karena cita-cita UGM bukan tidak hanya mengirim staf atau alumninya berkiprah di masyarakat dan pemerintahan namun bisa menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk rakyat,” kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M. Sc., usai menghadiri acara serah terima alat laboratorium di gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Selasa (25/7).

Suratman menerangkan, lima tahun terakhir UGM tengah melakukan pembenahan fasilitas alat laboratorium lewat pengadaan alat laboratorium yang lebih mutakhir dan canggih agar bisa mengikuti perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasalnya, banyak hasil riset yang menurutnya tidak ditopang alat laboratorium yang mutakhir. “Banyak judul riset yang saya lihat belum inovatif dan update, ternyata alatnya belum akurat. Pengadaaan alat laboratium itu penting,” ujarnya.

Suratman menyampaikan laboratorium riset yang dikembangkan tidak hanya mencakup penelitian dasar namun juga diarahkan pada keluaran produk inovatif yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna. Salah satunya adalah Electronic nose (e-nose), alat pendeteksi bau atau aroma yang digunakan untuk mendeteksi narkoba. “Penelitiannya sudah memasuki tahun ketiga, saat ini tengah proses paten dan sudah ada prototipenya,” ujarnya.

Meski demikian, Suratman mengharapkan para peneli di lingkungan UGM tidak hanya bergantung dana riset dari sumber internal universitas namun apabila penelitian sudah memasuki tahun ketiga, diharapkan penelitian yang sifatnya inovatif tersebut bisa mengandeng mitra dan industri.

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Dr. Kuwat Triyana, mengatakan sekitar 70 persen fasilitas laboratiorum di UGM sudah dilengkapi peralatan yang canggih. Belum semua bisa dilengkapi sekaligus sehingga dilakukan secara bertahap melalui mekanisme proses pengadaan lewat sistem informasi laboratorium (silab) atau aplikasi silab.ugm.ac.id. Keberadaan sistem informasi ini dapat mengetahui jenis alat yang dibutuhkan di setiap fakultas bahkan membantu para peneliti atau pihak luar mengetahui fasilitas laboratorium yang bisa digunakan untuk proses pengujian produk milik mereka. “Tahun ini sekitar Rp4,13 milyar dana yang digelontorkan untuk proses pengadaan peralatan laboratorium,” ujarnya.

LPPT, kata Kuwat, akan terus meningkatkan kuantitas dan kualitas alat-alat laboratorium di fakultas melalui peningkatan sistem tata kelola dan pemutakhiran data dan dokumen agar laboratorium UGM bisa menerapkan good laboratory practice. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

sumber

Read More

Rasayana, Robot Terbang UGM Penakluk Langit Turki

Rasa panik menyelimuti tim Gamaforce UGM tatkala mengetahui salah satu komponen utama penyusun pesawat tanpa awak yang dirakit mengalami kerusakan yang tergolong berat. Padahal, dalam 48 jam kedepan pesawat tersebut harus segera berlaga dalam ajang Unamenned Aerial Vehicle (UAV) 2017 di Turkish Aircraft Industries Corporation (TUSAS) di Kahramankazan, Ankara, Turki.

Pesawat tanpa awak rakitan mahasiswa UGM yang diberi nama Rasayana saat itu akan bertanding dalam kompetisi pesawat tanpa awak internasional pada 13-16 Juli 2017. Rasayana berhasil lolos ke babak final setelah sebelumnya bersaing dengan 400 tim lain sehingga menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia untuk beradu dengan 96 robot terbang tangguh lainnya di Turki.

“Sampai Turki tanggal 11, saat tiba di hotel dan bongkar muatan, baru kita tahu kalau odroid mini PC rusak saat perjalanan dalam pesawat ke Turki. Padahal, harus bertanding 2 hari berikutnya,” kata Ketua tim Gamaforce, Rifyal Garda Prabowo, kepada wartawan, Kamis (20/7) di Gedung Pusat UGM.

Ipal, sapaan akrab Rifyal Garda, mengungkapkan timnya berjuang keras dan memutar otak untuk mencari solusi persoalan tersebut. Bahkan, mengorbankan waktu tidak tidur agar pesawat ini bisa berhasil terbang dalam perlombaan. Sungguh situasi yang sangat menguras pikiran dan tenaga. Namun, perjuangan tersebut tidak sia-sia, akhirnya kerusakan bisa teratasi.

Hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Pepatah tersebut tepat menggambarkan perjuangan yang dilakukan tim Gamaforce. Setelah melalui serangkaian proses yang panjang dan menemui berbagai rintangan, akhirnya Rasayana sukses menaklukan langit Turki. Pesawat ini dinobatkan sebagai juara tiga dalam kompetisi bergengsi ini.

“Menegangkan saat final perebutan juara 3. Ketika menerbangkan pesawat kami mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada sebagai pemacu semangat meraih keberhasilan,” ujarnya.

Tim Gamaforce terdiri dari 9 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Teknik dan FMIPA. Mereka adalah Umar Fadhil Ramadhjan, Ahmad Izudin, M. Syahrul Ramadhan R.W., Ardi Puspa Kartika, Rifyal Garda P., Riarsari Meirani U., Anindityo Agung B., Riswandha Latu D., serta Faricha Hidayati. Dibimbing oleh Dr. Gesang Nugroho, S.T., M.T., dan Aufaclav Zatu Kusuma Frisky, S.Si., M.Sc.

Ipal menyebutkan Rasayana memiliki spesifikasi panjang 1,2 meter, bentang sayap 2 meter dan bobot 3 kg. Dibuat dari material komposit sehingga kokoh dan kuat saat terbang. Meskipun kala itu berlomba dalam kondisi angin kencang, pesawat ini dapat terbang menyelesaikan misi.

“Saat itu angin cukup kencang dengan kecepatan 13 knots,”ungkapnya.

Pesawat ini juga memiliki keunggulan mampu terbang rendah dengan kecepatan rendah. Terbang dalam ketinggian 40 meter dan kecepatan 12 meter/detik dalam waktu 7-10 menit menyelesaikan misi. Pada kontes itu, pesawat tanpa awak ini dituntut dapat terbang rendah sekaligus dengan kecepatan rendah menbaca citra dalam suatu matrik di arena perlombaan.

“Sebenarnya pesawat ini mampu terbang hingga 100 kilometer dan kuat terbang selama 100 menit. Hanya saja di kompetisi ini pesawat harus terbang rendah dengan kecepatan rendah agar bisa membaca warna dari matrik di bawahnya,” urainya.

Dosen pembimbing tim Gamaforce, Dr. Gesang Nugroho, S.T., M.T., menuturkan prestasi yang diraih membuktikan bahwa UGM memiliki kemampuan yang sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Teknologi yang dikembangkan mampu bersaing dengan negara lainnya.

Dia berharap kedepan pemerintah memberikan dukungan dalam pengembangan pesawat ini. Dengan begitu, pesawat tanpa awak ini dapat segera diaplikasikan untuk pemetaan dan foto udara serta monitoring suatu kawasan. (Humas UGM/Ika; foto:Firsto)

sumber

Read More

UGM Juara 3 Kompetisi Pesawat Tanpa Awak Internasional di Turki

Pesawat tanpa awak UGM sukses berlaga dalam ajang Unamenned Aerial Vehicle (UAV) Turkey Competition  2017 yang diselenggaarakan di Turkish Aircraft Industries Corporation (TUSAS) Kahramankazan, Ankara, Turki. Pesawat rakitan tim Gamaforce UGM berhasil menyabet juara tiga dalam kompetisi pesawat tanpa awak tersebut.

Kompetisi yang diadakan pada 13-16 Juli tersebut merupakan kontes pesawat tanpa awak yang diikuti oleh tim-tim tangguh dari berbagai negara di dunia. Setidaknya ada 400 tim yang mengikuti kompetisi ini dari berbagai penjuru dunia. Tim Gamaforce merupakan satu-satunya tim dari Indonesia yang sukses melenggang hingga tahap akhir dan berkesempatan menunjukkan keandalan pesawat rakitannya secara langsung di Turki berkompetisi dengan 96 tim lainnya.

Pesawat tanpa awak buatan tim Gamaforce UGM ini diberi nama Rasayana. Dalam kontes ini, Rasayana bertanding dalam kategori fixed wing.

“Alhamdulillah setelah perjuangan panjang kami bisa mempersembahkan juara 3 dalam kontes robot internasional ini. Bangga bisa mengharumkan UGM dan Indonesia di kancah internasional,” tutur Ketua umum Tim Gamaforce UGM, Rifyal Garda, saat dihubungi, Selasa (18/7) baru saja mendarat di Jakarta.

Pesawat Rasayana memiliki kemampuan jelajah yang luas hingga 100 kilometer dan mempunyai kekuatan terbang sampai 10 menit di udara. Terbang dengan kendali jarak jauh menggunakan remot kontrol. Dilengkapi pula dengan GPS dan mampu memberikan citra dari suatu matrik warna.

Dosen pembimbing Gamaforce, Dr. Gesang Nugroho, mengatakan bahwa prestasi yang diperoleh tim Gamaforce UGM tidaklah datang dengan sendirinya. Capaian ini berhasil diraih dengan perjuangan, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak.

“Terima kasih atas dukungan dan doa untuk tim Gamaforce UGM. Terus berkarya, jayalah UGM, jayalah Indonesia,” tuturnya. (Humas UGM/Ika)

sumber

Read More

Pesawat Tanpa Awak Ciptaan UGM Juara 3 Kejuaraan Internasional di Turki

Yogyakarta – Pesawat tanpa awak rakitan tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih juara 3 di Unamenned Aerial Vehicle (UAV) Turkey Competition 2017. Kompetisi ini berlangsung di Turki pada 13-16 Juli 2017.

“Alhamdulillah setelah perjuangan panjang kami bisa mempersembahkan juara 3 dalam kontes internasional ini. Bangga bisa mengharumnkan UGM dan Indonesia di kancah internasional,” tutur Ketua umum Tim Gamaforce UGM, Rifyal Garda dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selala (18/7/2017).

Setidaknya ada 400 tim yang mengikuti kompetisi ini dari berbagai penjuru dunia. Tim Gamaforce merupakan satu-satunya tim dari Indonesia yang berhasil melenggang hingga tahap akhir yang berkesempatan menunjukkan kehandalan pesawat rakitannya secara langsung di Turki berkompetisi dengan 96 tim lainnya.

Pesawat tanpa awak buatan tim Gamaforce UGM ini diberi nama Rasayana. Dalam kontes ini, Rasayana bertanding dalam kategori fixed wing.

Pesawat Rasayana memiliki kemampuan jelajah yang luas hingga 100 kilometer dan mempunyai kekuatan terbang sampai 10 menit di udara. Terbang dengan kendali jarak jauh menggunakan remot kontrol. Dilengkapi pula dengan GPS dan mampu memberikan citra dari suatu matrik warna.

Dosen pembimbing Gamaforce Dr Gesang Nugroho mengatakan prestasi yang diperoleh tim Gamaforce UGM tidaklah datang dengan sendirinya. Capaian ini berhasil diraih dengan perjuangan, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak.

“Terima kasih atas dukungan dan doa untuk tim Gamaforce UGM. Terus berkarya, jayalah UGM, jayalah Indonesia,” tutup Gesang.

sumber

Read More

Khafiizh Hastuti, S.Kom., M.Kom. Lulus Ujian Tertutup Program Doktor Program Studi S3 Ilmu Komputer Fakultas MIPA UGM

Khafiizh Hastuti, S.Kom., M.Kom., mahasiswa angkatan 2013 Program Studi S3 Ilmu Komputer Fakultas MIPA UGM dengan bimbingan Tim Promotor: Dr. Azhari, M.T., Aina Musdholifah, S.Kom., M.Kom., Ph.D. dan Prof. Dr. Rahayu Supanggah, S.Kar. (ISI Surakarta) dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Senin tanggal 17 Juli 2017 dengan disertasi berjudul ‘Algorithmic Composition Berbasis Aturan dan Algoritme Genetika untuk Musik Gamelan Jawa”.

Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Auditorium A1.06 Gedung Tata Usaha FMIPA UGM (lantai 1) dan berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam ini sangat unik dan baru pertama kalinya di Fakultas MIPA UGM karena menggunakan bantuan seperangkat lengkap alat gamelan beserta dengan 15 orang pengrawit (penabuh gamelan).

Adapun susunan Tim Penguji Ujian Tertutup ini sebagai berikut: Ketua Tim Penguji: Prof. Dr. Triyono, S.U. dan 8 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D., Dr. Yohanes Suyanto, M.I.Kom., Prof. Adhi Susanto, M.Sc., Ph.D. (Fakultas Teknik UGM),  Drs. Edi Winarko, M.Sc., Ph.D. dan dan penguji tamu yang juga merupakan Rektor ISI Surakarta: Prof. Dr. Sri Rochana W., S.Kar., M.Hum.

Gallery selengkapnya >>

Read More

Pendaftaran Double Degree Program Departemen Fisika UGM-Kanazawa University Japan

Diumumkan, khususnya bagi calon mahasiswa S2 prodi Fisika UGM, mengenai dibukanya Program Gelar Ganda (Double Degree Program – DDP) antara Departemen Fisika UGM dan Graduate School of Natural Science and Technology, Kanazawa University Japan.
Mahasiswa yang dapat mengikuti program ini adalah mahasiswa (atau calon mahasiswa) Program Studi S2 Fisika UGM angkatan 2017/2018. Program Gelar Ganda ini adalah program dalam bidang Master Fisika dan dalam bidang Master Computational Science, sehingga mahasiswa, setelah menyelesaikan program, akan mendapatkan dua ijazah sekaligus, yaitu Master of Science dalam Fisika dari UGM dan Master of Computational Science dari Kanazawa University Japan. Program DDP ini berlangsung selama dua tahun perkuliahan (termasuk penyelesaian tesis), dengan setahun perkuliahan di Departemen Fisika UGM dan setahun berikutnya di Kanazawa University Japan. Tersedia beasiswa dengan jumlah terbatas bagi mahasiswa yang memenuhi syarat. Pendaftaran dibuka tanggal 24 s.d. 28 Juli 2017.

Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dapat dilihat di sini.

Sumber

Read More
Translate