Atensi, film pendek inspiratif karya mahasiswa
Atensi, sebuah karya film insprasi dari mahasiswa S1 Elektronika Instrumentasi menjadi pemenang dalam Video Competition 2018 yang diadakan oleh Kanal Pengetahuan dan Menara Ilmu FMIPA UGM.
Atensi, sebuah karya film insprasi dari mahasiswa S1 Elektronika Instrumentasi menjadi pemenang dalam Video Competition 2018 yang diadakan oleh Kanal Pengetahuan dan Menara Ilmu FMIPA UGM.
Mario Rowan Sohilait, mahasiswa angkatan 2014 pada Program Studi Doktor Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada dengan bimbingan Tim Promotor: Prof. Dr.rer.nat. Harno Dwi Pranowo, M.S. dan Dr. Winarto Haryadi, M.Si. dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Selasa tanggal 2 Oktober 2018 dengan disertasi berjudul “Penambatan Molekul, Sintesis dan Uji In Vitro Senyawa Analog Kurkumin sebagai Anti-Inflamasi”.
Mario Rowan Sohilait sudah memenuhi salah satu syarat Ujian Tertutup berupa publikasi di:
1. Bioinformation, Vol.13, No.11, 2017 dengan judul “Molecular Docking Analysis of Curcumin Analogues with COX-2”;
2. Asian Journal of Chemistry, Vol.30, No.8, 2018 dengan judul “Synthesis, in vitro and Molecular Docking Studies of 1-(3,4-Dimethoxy-phenyl)-5-(4-hydroxy-3-methoxy-phenyl)-penta-1,4-dien-3-one as New Potential Anti-inflammatory”.
Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung KPTU FMIPA UGM (lantai 2) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc. dan 7 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., Ph.D., Indriana Kartini, S.Si., M.Si., Ph.D., Prof. Dr.rer.nat. Karna Wijaya, M.Eng., Prof. Dr. Chairil Anwar dan penguji tamu dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura: Dr. Yustinus T. Male, S.Si., M.Si.
Indonesia memiliki bentang geografis dan geologis yang memiliki potensi sumber daya alam dan resiko yang sama besarnya. Salah satunya adalah Longsor yang terjadi pada daerah pegunungan berbatu di Kabupaten Wonogiri, tepatnya di Desa Selopukang, sekitar 3 jam perjalanan dari Yogyakarta. Wilayah ini sejak tahun 2017 menjadi daerah binaan untuk membangun menjadi desa tanggap bencana dan mandiri secara ekonomi.
Pada tahun 2018 ini, wilayah ini kembali dikembangkan menjadi daerah dengan tangguh bencana melalui kegiatan Hibah Pengabdian Masyarakat Teknologi Tepat Guna yang dibiayai oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM tahun 2018, dengan judul G-connect2: Penyediaan Perangkat Deteksi Bencana di Daerah Rawan yang diketuai oleh Dr Mardhani Riasetiawan dengan partner peneliti Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo dari Departemen Ilmu KOmputer dan Elektronika FMIPA UGM.
Pada tanggal 24 September 2018 telah diselesaikan pemasangan 3 titik lokasi sebagai penempatan alat G-connect2 di jalur merah rawan longsor yang telah dipetakan bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Wonogiri dan tim KKN UGM 2018. 3 Lokasi tersebut meliputi jalur utama retakan tanah yang cukup signifikan bergerak setiap waktu sehingga membutuhkan alat deteksi dan monitoring data lingkungan yang bisa diandalkan. Kombinasi dengan peralatan sebelumnya, pada G-connect2 ini dilengkapi dengan sensor suhu, pergerakan tanah, kemiringan, sendor kelembaban dan lainnya yang dapat menjadi petunjuk situational terjadinya gejala pergerakan tanah yang signifikan yang kemudian menjadi tanda terjadinya longsor.
Alat yg terpasang diberi sensor suhu , pergerakan tanah termasuk sensor gerak yang kemduaian data direkam setiap saat dan dikirimkan ke server cloud secara berkala. Kemudian data terkumpul di sajikan dalam.bentuk informasi time series dan analisis gejala pergerakan tanah yg bergejala longsor informasi tsb akan diakses okeh BPBD dan instansi terkait dan memberikan early warning ke warga sekitar
Pada pemasangan tersebut tim G-Connect mendapatkan dukungan dari masyarakat yang menjadi pihak operator alat dalam kehidupan sehari-hari dan secara mandiri dapat mengoperasionalkan, Babinda, dan BPBD kabupaten wonogiri. Meskipun jalur retakan masih sangat panjang, usaha pemasangan ini menjadi andalan untuk melakukan mitigasi yang berorientasi pada keselamatan manusia.
Pada tanggal 21 September 2018 yang lalu bertempat di Puspendik Kemendibud Republik Indonesia, Jakarta, para peneliti Data Science dari kolaborasi FMIPA UGM dan FT UGM melakukan kegiatan presentasi dan diseminasi hasil kajian dan pengembangan teknologi Big Data dan Artificial Intelligence untuk membantu dalam pengolahan hasil ujian essai nasional. Tim yang terdiri dari Drs. Bambang N Prastowo, M.Sc ( FMIPA UGM), Dr. Mardhani Riasetiawan (FMIPA UGM), Dr. Yunita Sari (FMIPA UGM), Teguh Bharata Adji, Ph.D (FT), Guntur Budi H M.Cs (FMIPA), Isna Alfi Busthoni, M.Eng (FMIPA) dan Indra Hidayatullah MT (UNY) sejak tahun 2017 telah mengembangkan beberapa metode pengolahan dengan pendekatan tersebut.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama yang sinergis antara perguruan tinggi dan kementerian dalam peningkatan kualitas pendidikan dengan memfokuskan pada penyediaan mesin berbasis Big Data dan AI untuk mendukung proses penilaian jawaban essai nasional. Kegiatan yang dilaksanakan selama 1 hari penuh berupa presentasi, workshop dan diskusi proses, tahapan dan metode yang dikembangkan oleh tim peneliti kepada pelaksana pengolahan ujian essai tersebut.
Dengan jumlah peserta didik di jenjang SD, SMP, SMA dan SMK tentunya akan terkumpul jutaan data yang tidak terstruktur dan memerlukan cara pengolahan yang specific dengan teknologi modern dan terkini. Pengolahan tidak mungkin dilaksanakan hanya secara manual atau sejenisnya. Selain membutuhkan waktu yang lama tentunya akan membutuhkan sumber daya dan dukungan keuangan yang tidak sedikit. Konsep data jutaan yang terkumpul memunculkan Big Data collection yang membutuhkan pengolahan yang cepat dan reliable. Pada kajian dan pengembangan yang dilakukan telah disodorkan beberapa pendekatan baik menggunakan pendekatan klustering dan klasifikasi, senitiment analysis, hingga scoring menggunakan BLUESCORE, Semantic based dan pendekatan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan perspektifk yang komprehensif bahwa pengolahan data essai dapat ditangani dengan akurasi dan ketepatan yang dapat diterima oleh sebuah mesin pengolahan Big Data dan AI. Artificial Intelligence sendiri menjadi vital untuk mendukung adanya pembelajaran dan wujudnya kecerdasan buatan yang akan selalu update dan membantu proses pengolahan itu sendiri.
UGM Integrated Career Days 2018
Grha Sabha Pramana UGM
3 & 4 Oktober 2018
08.00 – 16.00 WIB
Booth Expo, Career Exhibition, Career Counseling
Registration: ugm.id/2018ugmicd
Perkembangan data dan pemanfaatan data di dunia, termasuk Indonesia, terus meningkat secara signifikan. Dilihat dari tren waktu ke waktu maka diperkirakan jumlah pengguna data akan terus meningkat kedepannya.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari volume data dunia yng terus meningkat tajam dari 0,1 zetabytes di tahun 2005 menjadi 2 zetabytes di tahun 2010. Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat mencapai 47 zetabytes di tahun 2020 dan 163 zetabytes di tahun 2025.
“International Data Corp (IDC) dalam risetnya berjudul ‘Data Age 2025: The Evolution of Data to Life Critical’, memprediksi volume data akan tumbuh signifikan menjadi 163 zetabytes di tahun 2025 atau sepuluh kali lebih tinggi di saat riset dibuat”, kata Prof. Dr. Sri Haryatmi Kartiko, M.Sc saat menyampaikan orasi ilmiah pada puncak Dies ke-63 FMIPA UGM, di fakultas setempat, Rabu (19/9).
Sri Haryatmi mengatakan ada lima kunci riset IDC yang membuat terjadi perubahan besar-besaran penggunaan data di dunia. Disamping the evolution data from business back ground to life-critical, faktor lainnya adalah embedded system and the internet of Things (IoT), mobile and real-time data, cognitive/ artificial intelligent (AI) system change the landscape dan security as critical foundation.
“Indonesia pun ikut merasakan bagaimana perkembangan data ini terjadi. Jika menelisik tren volume data konsumsi internet di Indonesia, terjadi peningkatan dari hanya 1 juta terabytes di tahun 2013 menjadi 5 juta terabytes di tahun 2017 dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 15 terabytes di tahun 2020. Hal ini tentu dibarengi dengan pengguna internet yang signifikan,” katanya.
Data di tahun 2017, Indonesia berada di urutan ke-5 dunia dengan 133 juta pengguna atau 3 persen dari total pengguna internet dunia. Dibandingkan dengan total populasi penduduk Indonesia tahun 2017 yang sebesar 262 juta jiwa, berarti sudah hampir separuh penduduk Indonesia adalah pengguna internet.
Penetrasi ini mirip dengan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, yaitu Tiongkok atau Cina yang 53 persen warganya adalah pengguna internet. Meski begitu angka ini masih jauh dari Amerika Serikat dengan 88 persen penetrasi dan Jepang dengan 94 persen penetrasi.
Menyampaikan orasi ilmiah berjudul Statistika dan Literasi Data Dalam Kapabilitas Lulusan FMIPA UGM di Era Industri 4.0, Sri Haryatmi menuturkan kebutuhan manusia pun bertambah dengan berkembangnya teknologi sehingga selain volumenya bertambah, data pun bervariasi dan semakin cepat mengalirnya. Tantangannya adalah bagaimana bisa menerjemahkan dan mengolah data yang banyak, bervariasi dan cepat ini menjadi sesuatu yang memiliki nilai sehingga memberikan pertumbuhan bagi bisnis.
“Selain itu juga mengurangi cost tanpa mengorbanakan kualitas dan mengoptimalkan proses produksi menjadi lebih efisien,” imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)
sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/17091-kebutuhan.data.semakin.bertambah.bervariasi.dan.cepat.mengalir
Pada hari Senin tanggal 22 September 2018, utusan dari FMIPA Universitas Negeri Makassar (UNM) yaitu Dr. Awi Dassa, mengunjungi FMIPA UGM untuk menyerahkan MoU antara FMIPA UGM dan FMIPA UNM yang sudah ditandatangani kedua pihak. Dr. Awi Dassa yang menjabat sebagai Ketua Jurusan Matematika UNM diterima oleh Dr. Edi Suharyadi selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerjasama FMIPA UGM.
Dalam kesempatan tersebut kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti MoU dengan kegiatan-kegiatan yang bisa direalisasikan dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Agenda terdekat adalah kunjungan tim Departemen Matematika FMIPA UGM ke UNM pada akhir bulan September tahun ini untuk inisiasi kolaborasi penelitian maupun kerjasama pengajaran. Adapun kemungkinan kegiatan berikutnya adalah program credit transfer untuk mahasiswa S1 UNM. Program ini baru akan mulai diselenggarakan oleh Departemen Matematika UGM.
Pada akhir pembicaraan, Wakil Dekan FMIPA Bidang Penelitian dan Kerjasama mengharapkan kegiatan-kegiatan yang sudah dimulai oleh Departemen Matematika UGM dan Jurusan Matematika FMIPA UNM bisa ditiru oleh departemen atau jurusan lain di lingkup fakultas kedua belah pihak. (IEW)
sumber: https://math.fmipa.ugm.ac.id/id/penyerahan-mou-antara-fmipa-ugm-dan-fmipa-unm/
Dalam memperingati Dies Natalis ke-63, FMIPA UGM memantapkan diri dalam penguatan inovasi dan internasionalisasi institusi di era industrialisasi 4.0. Penguatan ini tentu searah dengan program quick-win universitas dan tahapan pendalaman dalam kebijakan umum UGM 2017 – 2037.
Kemantapan tersebut terlihat dalam bidang akademik dan kemahasiswaan, yaitu Program Studi Ilmu Komputer, Matematika dan Statistika telah mendapatkan akreditasi internasional ASIIN pada 23 Maret 2018 silam. ASIIN merupakan lembaga akreditasi di Jerman pada bidang sains, informatika dan teknik.
“Demikian juga untuk Program Studi Kimia, juga telah mendapatkan reakreditasi internasional dari Royal Society of Chemistry (RSC) Inggris untuk periode 2018-2023,” ujar Dekan FMIPA, Prof. Dr. Triyono, S.U, Rabu (19/9) saat berlangsung puncak peringatan Dies ke-63 FMIPA UGM.
Dekan menuturkan di tahun 2018 ini Program Studi Elektronika dan Instrumentasi serta Program Magister Ilmu Komputer sedang mengajukan akreditasi internasional ASIIN. Visitasi untuk dua program studi ini akan dilaksanakan pada Desember 2018 mendatang.
“Selain pengajuan akreditasi internasional, Program Studi Elektronika dan Instrumentasi telah mendapatkan reakreditasi nasional dari BAN-PT pada 17 Juli 2018 lalu dengan peringkat A. Sementara itu, program studi lain, yaitu Ilmu Komputer, Matematika, Fisika, Geofisika dan Statistika di tahun ini juga tengah mengirimkan reakreditasi pada BAN-PT melalui sistim SAPTO,” tuturnya.
Untuk pengabdian pada masyarakat, kata Triyono, tahun 2018 ini telah memasuki tahun kedua kegiatan Community Development bagi masyarakat di kaki Gunung Merapi. Kegiatan atas kerja sama dengan Fuji Mountain Research Institute, Jepang, dalam proyek improved local disaster prevention dengan pendanaan dari JICA.
Pada tahun 2018 ini juga menjadi awal dimulainya program double degree dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) dan National Central University, Taiwan. Sebanyak 4 mahasiswa Program Magister berangkat dan mengikuti program double degree ini.
“Tentu saja semakin bertambah program double degree di FMIPA UGM yang telah dirintis sejak tahun 2017 yaitu dengan Kanazawa University, Jepang dan Twente University, Belanda,” ujarnya.
Dalam puncak Dies ke-63 FMIPA UGM, Dekan juga mengutarakan berbagai peningkatan di bidang lain, seperti kemahasiswaan, penelitian dan berbagai raihan prestasi melalui berbagai kompetisi. Puncak dies juga diisi orasi ilmiah oleh Prof. Dr. Sri Haryatmi Kartiko, M.Sc dengan judul Statistika dan Literasi Data Dalam Kapabilitas Lulusan FMIPA UGM di Era Industri 4.0. (Humas UGM/ Agung)
sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/17085-puncak.dies.ke-63.fmipa.ugm
Atensi, film pendek inspiratif karya mahasiswa
Atensi, sebuah karya film insprasi dari mahasiswa S1 Elektronika Instrumentasi menjadi pemenang dalam Video Competition 2018 yang diadakan oleh Kanal Pengetahuan dan Menara Ilmu FMIPA UGM.
Mario Rowan Sohilait Lulus Ujian Tertutup Program Doktor Fakultas MIPA UGM
Mario Rowan Sohilait, mahasiswa angkatan 2014 pada Program Studi Doktor Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada dengan bimbingan Tim Promotor: Prof. Dr.rer.nat. Harno Dwi Pranowo, M.S. dan Dr. Winarto Haryadi, M.Si. dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Selasa tanggal 2 Oktober 2018 dengan disertasi berjudul “Penambatan Molekul, Sintesis dan Uji In Vitro Senyawa Analog Kurkumin sebagai Anti-Inflamasi”.
Mario Rowan Sohilait sudah memenuhi salah satu syarat Ujian Tertutup berupa publikasi di:
1. Bioinformation, Vol.13, No.11, 2017 dengan judul “Molecular Docking Analysis of Curcumin Analogues with COX-2”;
2. Asian Journal of Chemistry, Vol.30, No.8, 2018 dengan judul “Synthesis, in vitro and Molecular Docking Studies of 1-(3,4-Dimethoxy-phenyl)-5-(4-hydroxy-3-methoxy-phenyl)-penta-1,4-dien-3-one as New Potential Anti-inflammatory”.
Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung KPTU FMIPA UGM (lantai 2) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc. dan 7 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., Ph.D., Indriana Kartini, S.Si., M.Si., Ph.D., Prof. Dr.rer.nat. Karna Wijaya, M.Eng., Prof. Dr. Chairil Anwar dan penguji tamu dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura: Dr. Yustinus T. Male, S.Si., M.Si.
IoT to Cloud Devices untuk Lokasi Rawan Longsor diimplementasikan di Wonogiri
Indonesia memiliki bentang geografis dan geologis yang memiliki potensi sumber daya alam dan resiko yang sama besarnya. Salah satunya adalah Longsor yang terjadi pada daerah pegunungan berbatu di Kabupaten Wonogiri, tepatnya di Desa Selopukang, sekitar 3 jam perjalanan dari Yogyakarta. Wilayah ini sejak tahun 2017 menjadi daerah binaan untuk membangun menjadi desa tanggap bencana dan mandiri secara ekonomi.
Pada tahun 2018 ini, wilayah ini kembali dikembangkan menjadi daerah dengan tangguh bencana melalui kegiatan Hibah Pengabdian Masyarakat Teknologi Tepat Guna yang dibiayai oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM tahun 2018, dengan judul G-connect2: Penyediaan Perangkat Deteksi Bencana di Daerah Rawan yang diketuai oleh Dr Mardhani Riasetiawan dengan partner peneliti Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo dari Departemen Ilmu KOmputer dan Elektronika FMIPA UGM.
Pada tanggal 24 September 2018 telah diselesaikan pemasangan 3 titik lokasi sebagai penempatan alat G-connect2 di jalur merah rawan longsor yang telah dipetakan bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Wonogiri dan tim KKN UGM 2018. 3 Lokasi tersebut meliputi jalur utama retakan tanah yang cukup signifikan bergerak setiap waktu sehingga membutuhkan alat deteksi dan monitoring data lingkungan yang bisa diandalkan. Kombinasi dengan peralatan sebelumnya, pada G-connect2 ini dilengkapi dengan sensor suhu, pergerakan tanah, kemiringan, sendor kelembaban dan lainnya yang dapat menjadi petunjuk situational terjadinya gejala pergerakan tanah yang signifikan yang kemudian menjadi tanda terjadinya longsor.
Alat yg terpasang diberi sensor suhu , pergerakan tanah termasuk sensor gerak yang kemduaian data direkam setiap saat dan dikirimkan ke server cloud secara berkala. Kemudian data terkumpul di sajikan dalam.bentuk informasi time series dan analisis gejala pergerakan tanah yg bergejala longsor informasi tsb akan diakses okeh BPBD dan instansi terkait dan memberikan early warning ke warga sekitar
Pada pemasangan tersebut tim G-Connect mendapatkan dukungan dari masyarakat yang menjadi pihak operator alat dalam kehidupan sehari-hari dan secara mandiri dapat mengoperasionalkan, Babinda, dan BPBD kabupaten wonogiri. Meskipun jalur retakan masih sangat panjang, usaha pemasangan ini menjadi andalan untuk melakukan mitigasi yang berorientasi pada keselamatan manusia.
Peneliti Data Science UGM membantu Kemendikbud RI dalam Pengolahan Ujian Essai Nasional
Pada tanggal 21 September 2018 yang lalu bertempat di Puspendik Kemendibud Republik Indonesia, Jakarta, para peneliti Data Science dari kolaborasi FMIPA UGM dan FT UGM melakukan kegiatan presentasi dan diseminasi hasil kajian dan pengembangan teknologi Big Data dan Artificial Intelligence untuk membantu dalam pengolahan hasil ujian essai nasional. Tim yang terdiri dari Drs. Bambang N Prastowo, M.Sc ( FMIPA UGM), Dr. Mardhani Riasetiawan (FMIPA UGM), Dr. Yunita Sari (FMIPA UGM), Teguh Bharata Adji, Ph.D (FT), Guntur Budi H M.Cs (FMIPA), Isna Alfi Busthoni, M.Eng (FMIPA) dan Indra Hidayatullah MT (UNY) sejak tahun 2017 telah mengembangkan beberapa metode pengolahan dengan pendekatan tersebut.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama yang sinergis antara perguruan tinggi dan kementerian dalam peningkatan kualitas pendidikan dengan memfokuskan pada penyediaan mesin berbasis Big Data dan AI untuk mendukung proses penilaian jawaban essai nasional. Kegiatan yang dilaksanakan selama 1 hari penuh berupa presentasi, workshop dan diskusi proses, tahapan dan metode yang dikembangkan oleh tim peneliti kepada pelaksana pengolahan ujian essai tersebut.
Dengan jumlah peserta didik di jenjang SD, SMP, SMA dan SMK tentunya akan terkumpul jutaan data yang tidak terstruktur dan memerlukan cara pengolahan yang specific dengan teknologi modern dan terkini. Pengolahan tidak mungkin dilaksanakan hanya secara manual atau sejenisnya. Selain membutuhkan waktu yang lama tentunya akan membutuhkan sumber daya dan dukungan keuangan yang tidak sedikit. Konsep data jutaan yang terkumpul memunculkan Big Data collection yang membutuhkan pengolahan yang cepat dan reliable. Pada kajian dan pengembangan yang dilakukan telah disodorkan beberapa pendekatan baik menggunakan pendekatan klustering dan klasifikasi, senitiment analysis, hingga scoring menggunakan BLUESCORE, Semantic based dan pendekatan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan perspektifk yang komprehensif bahwa pengolahan data essai dapat ditangani dengan akurasi dan ketepatan yang dapat diterima oleh sebuah mesin pengolahan Big Data dan AI. Artificial Intelligence sendiri menjadi vital untuk mendukung adanya pembelajaran dan wujudnya kecerdasan buatan yang akan selalu update dan membantu proses pengolahan itu sendiri.
UGM Integrated Career Days 2018
UGM Integrated Career Days 2018
Grha Sabha Pramana UGM
3 & 4 Oktober 2018
08.00 – 16.00 WIB
Booth Expo, Career Exhibition, Career Counseling
Registration: ugm.id/2018ugmicd
Kebutuhan Data Semakin Bertambah, Bervariasi dan Cepat Mengalir
Perkembangan data dan pemanfaatan data di dunia, termasuk Indonesia, terus meningkat secara signifikan. Dilihat dari tren waktu ke waktu maka diperkirakan jumlah pengguna data akan terus meningkat kedepannya.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari volume data dunia yng terus meningkat tajam dari 0,1 zetabytes di tahun 2005 menjadi 2 zetabytes di tahun 2010. Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat mencapai 47 zetabytes di tahun 2020 dan 163 zetabytes di tahun 2025.
“International Data Corp (IDC) dalam risetnya berjudul ‘Data Age 2025: The Evolution of Data to Life Critical’, memprediksi volume data akan tumbuh signifikan menjadi 163 zetabytes di tahun 2025 atau sepuluh kali lebih tinggi di saat riset dibuat”, kata Prof. Dr. Sri Haryatmi Kartiko, M.Sc saat menyampaikan orasi ilmiah pada puncak Dies ke-63 FMIPA UGM, di fakultas setempat, Rabu (19/9).
Sri Haryatmi mengatakan ada lima kunci riset IDC yang membuat terjadi perubahan besar-besaran penggunaan data di dunia. Disamping the evolution data from business back ground to life-critical, faktor lainnya adalah embedded system and the internet of Things (IoT), mobile and real-time data, cognitive/ artificial intelligent (AI) system change the landscape dan security as critical foundation.
“Indonesia pun ikut merasakan bagaimana perkembangan data ini terjadi. Jika menelisik tren volume data konsumsi internet di Indonesia, terjadi peningkatan dari hanya 1 juta terabytes di tahun 2013 menjadi 5 juta terabytes di tahun 2017 dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 15 terabytes di tahun 2020. Hal ini tentu dibarengi dengan pengguna internet yang signifikan,” katanya.
Data di tahun 2017, Indonesia berada di urutan ke-5 dunia dengan 133 juta pengguna atau 3 persen dari total pengguna internet dunia. Dibandingkan dengan total populasi penduduk Indonesia tahun 2017 yang sebesar 262 juta jiwa, berarti sudah hampir separuh penduduk Indonesia adalah pengguna internet.
Penetrasi ini mirip dengan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, yaitu Tiongkok atau Cina yang 53 persen warganya adalah pengguna internet. Meski begitu angka ini masih jauh dari Amerika Serikat dengan 88 persen penetrasi dan Jepang dengan 94 persen penetrasi.
Menyampaikan orasi ilmiah berjudul Statistika dan Literasi Data Dalam Kapabilitas Lulusan FMIPA UGM di Era Industri 4.0, Sri Haryatmi menuturkan kebutuhan manusia pun bertambah dengan berkembangnya teknologi sehingga selain volumenya bertambah, data pun bervariasi dan semakin cepat mengalirnya. Tantangannya adalah bagaimana bisa menerjemahkan dan mengolah data yang banyak, bervariasi dan cepat ini menjadi sesuatu yang memiliki nilai sehingga memberikan pertumbuhan bagi bisnis.
“Selain itu juga mengurangi cost tanpa mengorbanakan kualitas dan mengoptimalkan proses produksi menjadi lebih efisien,” imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)
sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/17091-kebutuhan.data.semakin.bertambah.bervariasi.dan.cepat.mengalir
PENYERAHAN MOU ANTARA FMIPA UGM DAN FMIPA UNM
Pada hari Senin tanggal 22 September 2018, utusan dari FMIPA Universitas Negeri Makassar (UNM) yaitu Dr. Awi Dassa, mengunjungi FMIPA UGM untuk menyerahkan MoU antara FMIPA UGM dan FMIPA UNM yang sudah ditandatangani kedua pihak. Dr. Awi Dassa yang menjabat sebagai Ketua Jurusan Matematika UNM diterima oleh Dr. Edi Suharyadi selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerjasama FMIPA UGM.
Dalam kesempatan tersebut kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti MoU dengan kegiatan-kegiatan yang bisa direalisasikan dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Agenda terdekat adalah kunjungan tim Departemen Matematika FMIPA UGM ke UNM pada akhir bulan September tahun ini untuk inisiasi kolaborasi penelitian maupun kerjasama pengajaran. Adapun kemungkinan kegiatan berikutnya adalah program credit transfer untuk mahasiswa S1 UNM. Program ini baru akan mulai diselenggarakan oleh Departemen Matematika UGM.
Pada akhir pembicaraan, Wakil Dekan FMIPA Bidang Penelitian dan Kerjasama mengharapkan kegiatan-kegiatan yang sudah dimulai oleh Departemen Matematika UGM dan Jurusan Matematika FMIPA UNM bisa ditiru oleh departemen atau jurusan lain di lingkup fakultas kedua belah pihak. (IEW)
sumber: https://math.fmipa.ugm.ac.id/id/penyerahan-mou-antara-fmipa-ugm-dan-fmipa-unm/
Dalam memperingati Dies Natalis ke-63, FMIPA UGM memantapkan diri dalam penguatan inovasi dan internasionalisasi institusi di era industrialisasi 4.0. Penguatan ini tentu searah dengan program quick-win universitas dan tahapan pendalaman dalam kebijakan umum UGM 2017 – 2037.
Kemantapan tersebut terlihat dalam bidang akademik dan kemahasiswaan, yaitu Program Studi Ilmu Komputer, Matematika dan Statistika telah mendapatkan akreditasi internasional ASIIN pada 23 Maret 2018 silam. ASIIN merupakan lembaga akreditasi di Jerman pada bidang sains, informatika dan teknik.
“Demikian juga untuk Program Studi Kimia, juga telah mendapatkan reakreditasi internasional dari Royal Society of Chemistry (RSC) Inggris untuk periode 2018-2023,” ujar Dekan FMIPA, Prof. Dr. Triyono, S.U, Rabu (19/9) saat berlangsung puncak peringatan Dies ke-63 FMIPA UGM.
Dekan menuturkan di tahun 2018 ini Program Studi Elektronika dan Instrumentasi serta Program Magister Ilmu Komputer sedang mengajukan akreditasi internasional ASIIN. Visitasi untuk dua program studi ini akan dilaksanakan pada Desember 2018 mendatang.
“Selain pengajuan akreditasi internasional, Program Studi Elektronika dan Instrumentasi telah mendapatkan reakreditasi nasional dari BAN-PT pada 17 Juli 2018 lalu dengan peringkat A. Sementara itu, program studi lain, yaitu Ilmu Komputer, Matematika, Fisika, Geofisika dan Statistika di tahun ini juga tengah mengirimkan reakreditasi pada BAN-PT melalui sistim SAPTO,” tuturnya.
Untuk pengabdian pada masyarakat, kata Triyono, tahun 2018 ini telah memasuki tahun kedua kegiatan Community Development bagi masyarakat di kaki Gunung Merapi. Kegiatan atas kerja sama dengan Fuji Mountain Research Institute, Jepang, dalam proyek improved local disaster prevention dengan pendanaan dari JICA.
Pada tahun 2018 ini juga menjadi awal dimulainya program double degree dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) dan National Central University, Taiwan. Sebanyak 4 mahasiswa Program Magister berangkat dan mengikuti program double degree ini.
“Tentu saja semakin bertambah program double degree di FMIPA UGM yang telah dirintis sejak tahun 2017 yaitu dengan Kanazawa University, Jepang dan Twente University, Belanda,” ujarnya.
Dalam puncak Dies ke-63 FMIPA UGM, Dekan juga mengutarakan berbagai peningkatan di bidang lain, seperti kemahasiswaan, penelitian dan berbagai raihan prestasi melalui berbagai kompetisi. Puncak dies juga diisi orasi ilmiah oleh Prof. Dr. Sri Haryatmi Kartiko, M.Sc dengan judul Statistika dan Literasi Data Dalam Kapabilitas Lulusan FMIPA UGM di Era Industri 4.0. (Humas UGM/ Agung)
sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/17085-puncak.dies.ke-63.fmipa.ugm