Search
Search
Search

Mei 6, 2019

Pelatihan “Women’s Empowerment ICT Skill and Leadership Education”

PENDAFTARAN PELATIHAN “Women’s Empowerment through ICT and Leadership Training” #3
Pusat Studi Wanita UGM bekerjasama dengan Asia Pasific Women’s Information Network Center (APWIN) of Sookmyung Women’s University of Korea kembali membuka kesempatan bagi Mahasiswi S1 dan S2 UGM untuk mengikuti Pelatihan “Women’s Empowerment through ICT and Leadership Training” untuk ketiga kalinya.
Membuka pendaftaran Pelatihan
1. ICT Skills (peserta 40 Mahasiswi UGM)
2. Leadership Education (Peserta 40 Mahasiswi UGM)
Pelatihan akan diselenggarakan di UGM pada tanggal 12 – 16 Agustus 2019
Pendaftaran Paling lambat tanggal 22 Mei 2019

persyaratan
1. Mahasiswi aktif UGM (S1 minimal Semester 3 dan S2)
2. Belum pernah mengikuti pelatihan yang sama
3. Hanya boleh memilih salah satu bidang pelatihan
4. Aktif berbahasa Inggris
5. Bisa mengoperasikan Laptop dan membawa Laptop sendiri
6. Mengikuti acara pelatihan secara penuh
7. Mengisi dan mengembalikan Form Pendaftaran

** Untuk Pelatihan Women’s Empowerment through ICT tidak berlaku bagi mahasiswi “Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Fakultas MIPA UGM “ dan “Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM.

“ PELATIHAN TIDAK DIPUNGUT BIAYA” akan tetapi Peserta diminta untuk membayar deposit sebesar Rp 100.000 yang akan dikembalikan sepenuhnya setelah selesai mengikuti pelatihan dengan menunjukan bukti sertifikat.

Form Pendaftaran dapat diunduh di sini : Form Pendaftaran_2019 UNESCO-UNITWIN Local training Application Form#3 dan dikirim melalui email PSW UGM : psw_ugm@yahoo.co.id

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi PSW UGM (0274) 583546
Niken Herminningsih (WA) : 08164281466
Suwarjiyanto : 081904022332 (WA)

Read More

Fakultas MIPA UGM Luncurkan Program Studi Ilmu Aktuaria

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM meluncurkan secara resmi Program Studi (Prodi) Ilmu Aktuaria pada Sabtu (4/5) pagi. Bertempat di Auditorium FMIPA, peluncuran ini ditandai dengan pemukulan gong yang  dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr.

Pendirian program studi ilmu aktuaria secara resmi tertuang dalam Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 1754/UN1.P/SK/HUKOR/2018 tertanggal 22 Oktober 2018 lalu. Prodi Ilmu Aktuaria UGM juga telah memenuhi persyaratan minimal akreditasi program studi sebagaimana tertuang dalam SK BAN-PT Nomor 163/SK/BAN-PT/Min-Akred/S/X/2018.

Ketua Prodi Ilmu Aktuaria UGM, Drs. Danardono, MPH., Ph.D., menyatakan bahwa Ilmu Aktuaria merupakan bidang ilmu yang menggunakan teori probabilitas, matematika, statistika, dan ekonomi untuk mengukur serta menghitung dampak finansial atas kejadian tak tentu di masa mendatang. Lulusannya diharapkan memiliki kemampuan teknikal yang sangat baik dengan memperhatikan actuarial control cycle dan etika profesi dalam pekerjaannya.

“Kemampuan yang mereka miliki nantinya setara dengan Ajun Aktuaris atau ASAI (Associate of the Society of Actuaries of Indonesia) sesuai dengan standar PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia),” sebutnya.

Lebih lanjut Danar memaparkan bahwa kurikulum prodi ini dirancang sesuai dengan karakteristik dan kualifikasi profil lulusan bidang Aktuaria. Selain itu, kurikulum ini juga dibuat dengan memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. “Pelaksanaan kurikulum nantinya didukung oleh SDM di bidang kajian ilmu Aktuaria; fasilitas perkuliahan dan laboratorium komputasi yang memadai; serta kerja sama dengan perusahaan juga institusi pengguna lulusan bidang Aktuaria,  seperti perusahaan-perusahaan  asuransi, OJK, dan PAI,” terangnya.

Bill Duggan, Field Director dari Risk Management, Economic Sustainability, and Actuarial Science Development in Indonesia (READI) Canadian, menyatakan bahwa prodi ini cocok untuk UGM dengan sejarah jurusan ekonomi, matematika, serta statistikanya yang terkenal. Selain itu, kehadiran prodi ini juga akan membantu mengembangkan potensi perekonomian Indonesia. “Peluncuran ini akan menjadi simbol menuju perekonomian Indonesia menjadi 5 besar di dunia,” ramalnya.

Djagal, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa alasan UGM meluncurkan prodi ini karena kebutuhan negeri ini. “Negara memerlukan aktuaris untuk memprediksi kondisi dunia saat ini. Hal itu demi kemajuan bangsa, bahkan kemanusiaan itu sendiri. Oleh karenanya, kita sebagai universitas nasional perlu melahirkan para aktuaris,” terangnya.

Selain UGM, Djagal menyebut saat ini di Indonesia hanya delapan universitas yang mengkaji Ilmu Aktuaris, namun hanya enam di antaranya yang dibuat prodi sementara dua sebagai peminatan saja. Mengenai prospek kerja, ia menerangkan posisi aktuaris terbilang menjanjikan secara finansial dan tantangan kerjanya. “Lulusan Ilmu Aktuaria biasanya akan bekerja dalam bidang asuransi, namun lowongan kerja lain juga terbuka baginya,” ungkapnya.

Untuk tahun ajaran mendatang, Djagal menyatakan Ilmu Aktuaria sudah masuk menjadi salah satu prodi yang bisa dipilih dalam seleksi masuk UGM dari berbagai jalur. Walaupun baru dibuka, ia mengungkapkan bahwa tingkat seleksi sudah tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding kedokteran dan beberapa prodi teknik.  “Dari hal itu, kami jadi tahu bahwa publik menyadari profesi ini diperlukan,” tuturnya.

Oleh karena itu, Djagal berharap Ilmu Aktuaria ini akan menjadi prodi ke depannya yang sesuai dengan keinginan bangsa dan negara. “Saya berdoa agar prodi ini akan menjadi prodi yang semakin maju dan bisa bermanfaat bagi Indonesia. Syukur lagi jika dapat segera melahirkan prodi S2,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)

 

sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/17910-fakultas.mipa.ugm.luncurkan.program.studi.ilmu.aktuaria

Read More

Pelatihan “Women’s Empowerment ICT Skill and Leadership Education”

PENDAFTARAN PELATIHAN “Women’s Empowerment through ICT and Leadership Training” #3
Pusat Studi Wanita UGM bekerjasama dengan Asia Pasific Women’s Information Network Center (APWIN) of Sookmyung Women’s University of Korea kembali membuka kesempatan bagi Mahasiswi S1 dan S2 UGM untuk mengikuti Pelatihan “Women’s Empowerment through ICT and Leadership Training” untuk ketiga kalinya.
Membuka pendaftaran Pelatihan
1. ICT Skills (peserta 40 Mahasiswi UGM)
2. Leadership Education (Peserta 40 Mahasiswi UGM)
Pelatihan akan diselenggarakan di UGM pada tanggal 12 – 16 Agustus 2019
Pendaftaran Paling lambat tanggal 22 Mei 2019

persyaratan
1. Mahasiswi aktif UGM (S1 minimal Semester 3 dan S2)
2. Belum pernah mengikuti pelatihan yang sama
3. Hanya boleh memilih salah satu bidang pelatihan
4. Aktif berbahasa Inggris
5. Bisa mengoperasikan Laptop dan membawa Laptop sendiri
6. Mengikuti acara pelatihan secara penuh
7. Mengisi dan mengembalikan Form Pendaftaran

** Untuk Pelatihan Women’s Empowerment through ICT tidak berlaku bagi mahasiswi “Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Fakultas MIPA UGM “ dan “Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM.

“ PELATIHAN TIDAK DIPUNGUT BIAYA” akan tetapi Peserta diminta untuk membayar deposit sebesar Rp 100.000 yang akan dikembalikan sepenuhnya setelah selesai mengikuti pelatihan dengan menunjukan bukti sertifikat.

Form Pendaftaran dapat diunduh di sini : Form Pendaftaran_2019 UNESCO-UNITWIN Local training Application Form#3 dan dikirim melalui email PSW UGM : psw_ugm@yahoo.co.id

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi PSW UGM (0274) 583546
Niken Herminningsih (WA) : 08164281466
Suwarjiyanto : 081904022332 (WA)

Read More

Fakultas MIPA UGM Luncurkan Program Studi Ilmu Aktuaria

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM meluncurkan secara resmi Program Studi (Prodi) Ilmu Aktuaria pada Sabtu (4/5) pagi. Bertempat di Auditorium FMIPA, peluncuran ini ditandai dengan pemukulan gong yang  dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr.

Pendirian program studi ilmu aktuaria secara resmi tertuang dalam Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 1754/UN1.P/SK/HUKOR/2018 tertanggal 22 Oktober 2018 lalu. Prodi Ilmu Aktuaria UGM juga telah memenuhi persyaratan minimal akreditasi program studi sebagaimana tertuang dalam SK BAN-PT Nomor 163/SK/BAN-PT/Min-Akred/S/X/2018.

Ketua Prodi Ilmu Aktuaria UGM, Drs. Danardono, MPH., Ph.D., menyatakan bahwa Ilmu Aktuaria merupakan bidang ilmu yang menggunakan teori probabilitas, matematika, statistika, dan ekonomi untuk mengukur serta menghitung dampak finansial atas kejadian tak tentu di masa mendatang. Lulusannya diharapkan memiliki kemampuan teknikal yang sangat baik dengan memperhatikan actuarial control cycle dan etika profesi dalam pekerjaannya.

“Kemampuan yang mereka miliki nantinya setara dengan Ajun Aktuaris atau ASAI (Associate of the Society of Actuaries of Indonesia) sesuai dengan standar PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia),” sebutnya.

Lebih lanjut Danar memaparkan bahwa kurikulum prodi ini dirancang sesuai dengan karakteristik dan kualifikasi profil lulusan bidang Aktuaria. Selain itu, kurikulum ini juga dibuat dengan memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. “Pelaksanaan kurikulum nantinya didukung oleh SDM di bidang kajian ilmu Aktuaria; fasilitas perkuliahan dan laboratorium komputasi yang memadai; serta kerja sama dengan perusahaan juga institusi pengguna lulusan bidang Aktuaria,  seperti perusahaan-perusahaan  asuransi, OJK, dan PAI,” terangnya.

Bill Duggan, Field Director dari Risk Management, Economic Sustainability, and Actuarial Science Development in Indonesia (READI) Canadian, menyatakan bahwa prodi ini cocok untuk UGM dengan sejarah jurusan ekonomi, matematika, serta statistikanya yang terkenal. Selain itu, kehadiran prodi ini juga akan membantu mengembangkan potensi perekonomian Indonesia. “Peluncuran ini akan menjadi simbol menuju perekonomian Indonesia menjadi 5 besar di dunia,” ramalnya.

Djagal, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa alasan UGM meluncurkan prodi ini karena kebutuhan negeri ini. “Negara memerlukan aktuaris untuk memprediksi kondisi dunia saat ini. Hal itu demi kemajuan bangsa, bahkan kemanusiaan itu sendiri. Oleh karenanya, kita sebagai universitas nasional perlu melahirkan para aktuaris,” terangnya.

Selain UGM, Djagal menyebut saat ini di Indonesia hanya delapan universitas yang mengkaji Ilmu Aktuaris, namun hanya enam di antaranya yang dibuat prodi sementara dua sebagai peminatan saja. Mengenai prospek kerja, ia menerangkan posisi aktuaris terbilang menjanjikan secara finansial dan tantangan kerjanya. “Lulusan Ilmu Aktuaria biasanya akan bekerja dalam bidang asuransi, namun lowongan kerja lain juga terbuka baginya,” ungkapnya.

Untuk tahun ajaran mendatang, Djagal menyatakan Ilmu Aktuaria sudah masuk menjadi salah satu prodi yang bisa dipilih dalam seleksi masuk UGM dari berbagai jalur. Walaupun baru dibuka, ia mengungkapkan bahwa tingkat seleksi sudah tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding kedokteran dan beberapa prodi teknik.  “Dari hal itu, kami jadi tahu bahwa publik menyadari profesi ini diperlukan,” tuturnya.

Oleh karena itu, Djagal berharap Ilmu Aktuaria ini akan menjadi prodi ke depannya yang sesuai dengan keinginan bangsa dan negara. “Saya berdoa agar prodi ini akan menjadi prodi yang semakin maju dan bisa bermanfaat bagi Indonesia. Syukur lagi jika dapat segera melahirkan prodi S2,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)

 

sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/17910-fakultas.mipa.ugm.luncurkan.program.studi.ilmu.aktuaria

Read More
Translate